Minggu, 20 Mei 2012
Pelajaran 8 Triwulan II 2012
Pelajaran 4 Triwulan II 2012 *21-27 April 2012
Persiapan untuk Penginjilan dan
Kesaksian
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Mat. 4:19; 11:1-11; 10:1- 14; 1
Ptr. 5:8; 2 Ptr. 3:9.
AYAT HAFALAN: "Yesus berkata
kepada mereka, 'Mari ikutlah Aku,
dan kamu akan Kujadikan penjala manusia'" (Matius 4:19).
Pokok Pikiran: Meskipun pelatihan yang memadai
itu sangat penting, terlebih dulu kita harus memiliki dasar yang kuat dalam
hubungan kita dengan Yesus sebelum kita dapat "diperlengkapi
sebaik-baiknya" untuk menyaksikan iman kita secara efektif.
Sangatlah
sulit bagi orang yang tidak memiliki jaminan keselamatan untuk dapat menuntun
orang lain ke dalam hubungan yang erat dengan Yesus (meskipun hal ini mungkin
terjadi). Mungkin saja mereka dapat meyakinkan orang lain untuk mempercayai
beberapa doktrin Alkitab dan beberapa fakta penanggalan dan peta Alkitabiah.
Keyakinan dan kepercayaan seperti itu dapat mempengaruhi beberapa orang untuk
membuat perubahan yang cukup berarti dalam pola hidup mereka. Namun, karena
perbuatan baik dapat saja ditunjukkan terpisah dari Yesus Kristus, maka adalah
suatu keharusan bagi setiap pelatihan penginjilan dan kesaksian untuk
menekankan aspek doktrin dan aspek rohani secara bersamaan. Untuk menjadi
penginjil sejati, seseorang harus memiliki pengalaman yang teguh tentang
"Injil kekal." Injil inilah yang menimbulkan kepercayaan, pengakuan,
pertobatan, jaminan, dan pemuridan.
Pekan
ini kita akan melihat bahwa mempersiapkan kerohanian dan keterampilan untuk
penginjilan dan kesaksian merupakan hal yang sejalan dengan prinsip Alkitabiah
dan kita perlu mendorong orang untuk membuat hal ini menjadi suatu kenyataan di
setiap jemaat.
Minggu
20 Mei
PERLUNYA PELATIHAN
Dalam
Matius 9:37, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa tuaian memang banyak
tetapi pekerja sangat sedikit. Saat ini tuaian sangat melimpah dan pekerja
masih terlalu sedikit. Ada suatu kebutuhan yang besar untuk mengirimkan para
penuai yang sudah terlatih dengan baik. Meskipun selamanya benar bahwa pengaruh
Roh Kudus merupakan faktor utama untuk meraih sukses dalam kesaksian dan
penginjilan, kita juga perlu mengingat bahwa mereka yang dipanggil Allah ke
dalam pelayanan hendaknya dilatih lewat pelatihan formal, dengan memperhatikan,
dan dengan turut partisipasi secara langsung. Menurut Efesus 4:11, 12, harus
ada upaya yang sungguh-sungguh mempersiapkan orang banyak untuk berbagai macam
aspek pelayanan.
Allah
telah berjanji untuk memberkati para pemimpin dengan karunia-karu- nia tertentu
yang menolong mereka untuk dapat berfungsi sebagai pemimpin dan pelatih bagi
pelayanan. Bagaimanapun juga, kita tidak boleh menghakimi dan mengatakan bahwa
penginjil, pendeta, dan guru tidak mengikuti petunjuk Alkitab jika mereka
melakukan semua pekerjaan sendirian dan tidak mempersiapkan orang lain bagi
pelayanan. Setiap orang yang dilatih untuk tugas kesaksian dan penginjilan
harus meyakini bahwa adalah kehendak Allah agar dunia dapat diselamatkan dari
dosa, bahwa pekerjaan yang Allah berikan kepada gereja adalah untuk menjangkau
dunia yang hilang, dan adalah kehendak Allah supaya gereja-Nya di dalam dunia
dapat bertumbuh.
Baca Matius 4:19
dan Markus 1:17 menurut konteks Matius 28:19. Apakah hal
penting kita temukan pada fakta bahwa perintah yang Yesus berikan pertama
kali dalam Alkitab adalah "Ikutlah Aku, dan kam u akan Kujadikan penjala
manusia?" Apakah arti dari perintah itu bagi kita sebagai anggota Gereja
Masehi Advent Hari Ketujuh dengan pengetahuan yang kita miliki tentang pekabaran
tiga malaikat? Seberapa layakkah pekerjaan kita disebut sebagai "penjala
manusia" gantinya hanya "memperbaiki perahu kita?"
Matius 4:19
4:19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
Markus 1:17
1:17 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."
Sangat
jelas bahwa Yesus tidak sekadar memanggil murid-murid-Nya untuk menjadi penjala
manusia. Dia tidak berkata "Ikutlah Aku, dan jadilah penjala
manusia." Tetapi Dia berkata, "Ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan
penjala manusia." Sejak mereka mengikut Yesus orang-orang ini mengerti
bahwa mereka mulai menjalani pelatihan yang sangat penting. Yesus memanggil
mereka ke dalam suasana belajar di mana mereka dapat dilatih agar siap
melakukan tugas yang Dia berikan kepada mereka. Murid-murid itu banyak belajar
dengan cara melihat dan mengerjakan. Setelah mereka belajar, dengan situasi
setempat, apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya barulah kemudian
Yesus mengutus mereka untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Tanpa
pelatihau yang baik, bimbingan, dan perkembangan kerohanian dari para pekerja,
tugas pemberitaan Injil kepada masyarakat di sekitar kita nampaknya mustahil.
Senin 21 Mei
BELAJAR MELALUI PENGAMATAN
Ada dua aspek yang
perlu dipelajari oleh mereka yang rindu melayani Tuhan, keduanya saling
berkaitan. Pertama adalah belajar mengenal Yesus; kemudian belajar bagaimana
memperkenalkan Yesus dan segala sesuatu yang Dia tawarkan kepada seluruh umat
manusia.
Bacalah
cerita pada waktu Yesus memberi makan 5000 orang (Mat. 14:13-21; Mark 6:30-44; Lukas 9:10-17; Yoh. 6:1-14). Daftarkan hal-hal apa saja yang
diperhatikan oleh murid-murid pada waktu itu yang dapat mempersiapkan mereka
bagi pelayanan selanjutnya. Ilal-hal apa sajakah yang mungkin mereka perhatikan
namun tidak dituliskan secara khusus dalam
kitab-kitab Injil? Bacalah juga komentar yang diberikan Ellen White mengenai
cerita ini dalam Alfa dan Omega, jld. 5, hlm. 395-405.
Mat. 14:13-21;
14:13 Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan
hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang
banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari
kota-kota mereka.
14:14 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar
jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia
menyembuhkan mereka yang sakit.
14:15 Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata:
"Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu
pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa."
14:16 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka
pergi, kamu harus memberi mereka makan."
14:17 Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan
dua ikan."
14:18 Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."
14:19 Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah
diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap
berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada
murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak.
14:20 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang
mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh.
14:21 Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk
perempuan dan anak-anak.
Mark 6:30-44;
6:30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan
memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
6:31 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi,
supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab memang begitu
banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak
sempat.
6:32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke
tempat yang sunyi.
6:33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan
mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang
dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka.
6:34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti
domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal
kepada mereka.
6:35 Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya
kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam.
6:36 Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di
desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."
6:37 Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" Kata
mereka kepada-Nya: "Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus
dinar untuk memberi mereka makan?"
6:38 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Berapa banyak roti yang ada
padamu? Cobalah periksa!" Sesudah memeriksanya mereka berkata: "Lima
roti dan dua ikan."
6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk
berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada
yang lima puluh orang.
6:41 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah
ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu
juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka.
6:42 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang.
6:43 Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul
penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
6:44 Yang ikut makan roti itu ada lima ribu orang laki-laki.
Lukas 9:10-17;
9:10 Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang
telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota
yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama Dia.
9:11 Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia
menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia
menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan.
9:12 Pada waktu hari mulai malam datanglah kedua belas murid-Nya
kepada-Nya dan berkata: "Suruhlah orang banyak itu pergi, supaya mereka
pergi ke desa-desa dan kampung-kampung sekitar ini untuk mencari tempat
penginapan dan makanan, karena di sini kita berada di tempat yang sunyi."
9:13 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Kamu harus memberi mereka
makan!" Mereka menjawab: "Yang ada pada kami tidak lebih dari pada
lima roti dan dua ikan, kecuali kalau kami pergi membeli makanan untuk semua
orang banyak ini."
9:14 Sebab di situ ada kira-kira lima ribu orang laki-laki. Lalu Ia
berkata kepada murid-murid-Nya: "Suruhlah mereka duduk
berkelompok-kelompok, kira-kira lima puluh orang sekelompok."
9:15 Murid-murid melakukannya dan menyuruh semua orang banyak itu duduk.
9:16 Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah
ke langit, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya
kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikannya kepada orang banyak.
9:17 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian dikumpulkan
potongan-potongan roti yang sisa sebanyak dua belas bakul.
Yoh. 6:1-14
6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau
Tiberias.
6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat
mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit.
6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan
murid-murid-Nya.
6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat.
6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang
banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus:
"Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?"
6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa
yang hendak dilakukan-Nya.
6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak
akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil
saja."
6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus,
berkata kepada-Nya:
6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan
dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"
6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di
tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu
laki-laki banyaknya.
6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan
membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya
dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.
6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya:
"Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang
terbuang."
6:13 Maka mereka pun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh
dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan.
6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya,
mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar Nabi yang akan datang ke dalam
dunia."
Betapa besar
sukacita yang dirasakan jika mendapat kesempatan bukan hanya mendengarkan
pengkhotbah terbesar tetapi juga dapat melihat Dia pada saat berkhotbah tentang
kerajaan Allah (Luk. 9:11) dengan pembawaan yang dapat menimbulkan minat
bagi kerajaan Allah di hati setiap pendengar-Nya.
Prinsip belajar
melalui pengamatan dapat diterapkan kepada setiap orang. Mempelajari buku-buku,
atau mendengarkan pengajaran, harus dibangun atas dasar pengamatan dan
keterlibatan. Yesus mengharapkan murid-murid Yoha- nes Pembaptis belajar dari
apa yang mereka telah lihat.
Bacalah
Matius 11:1-11. Apakah yang diperhatikan oleh murid-murid Yohanes Pembaptis,
dan apakah yang Yesus minta supaya mereka ceritakan kepada Yohanes sebagai
hasil dari pengamatan mereka? Pelajaran apakah yang Yesus ajarkan kepada
Yohanes dan juga kepada murid-murid-Nya?
Matius
11:1-11
11:1 Setelah Yesus selesai berpesan kepada kedua belas murid-Nya,
pergilah Ia dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota
mereka.
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang
akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes
apa yang kamu dengar dan kamu lihat:
11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi
tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin
diberitakan kabar baik.
11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak
Aku."
11:7 Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada
orang banyak itu tentang Yohanes: "Untuk apakah kamu pergi ke padang
gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
11:8 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus?
Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja.
11:9 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata
kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
11:10 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
11:11 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang
dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari
pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar
dari padanya.
Yohanes Pembaptis
baru saja memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia. Tetapi kemudian Yohanes dipen jarakan dan tidak memiliki kesempatan
untuk berkhotbah, dan dia hanya mendengar berbagai laporan tentang pelayanan
Yesus. Nampaknya, pengalaman Yohanes di dalam penjara menimbulkan keraguan di
dalam pikirannya tentang Yesus. Pada saat kita memiliki keraguan kita harus
lari kepada Yesus, dan inilah yang Yohanes lakukan. Yesus memerintahkan
murid-murid Yohanes untuk pulang dan menceritakan kepada Yohanes apa yang
mereka telah dengar dan lihat. Pada saat laporan mereka dapat memberikan
kekuatan bagi Yohanes, kita juga ingin mengetahui apakah pengaruh dari segala
sesuatu yang telah mereka lihat terhadap pelayanan penginjilan dan kesaksian
mereka sendiri.
Dalam
banyak hal kita tidak dapat melakukan berbagai mukjizat yang felah dikerjakan
oleh Yesus. Tetapi melalui kerelaan kita untuk mati bagi diri sendiri dan hidup
untuk orang lain, apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menggambarkan
pelayanan Yesus sewaktu Dia ada di dunia?
Selasa 22 Mei
BELAJAR MELALUI
PRAKTIK KERJA
Tidak peduli berapa
banyak buku yang telah dibaca oleh seseorang mengenai olahraga favoritnya, dan
tidak peduli berapa banyak pertandingan yang dia sudah lihat, jika seseorang
ingin menjadi pemain yang andal, dia harus mengenakan sepatunya dan pergi ke
lapangan. Kita menyebutnya pengalaman kerja, belajar dengan cara melakukan
sesuatu, tanpa praktik langsung orang itu belum siap untuk melakukan tugasnya.
Kebenaran umum ini dapat diterapkan juga kepada penginjilan dan kesaksian
Kristen. Kadangkala kita mendengar orang beralasan bahwa mereka tidak ingin
terlibat karena mereka belum begitu siap. Mereka harus mengerti bahwa
partisipasi aktif sangat penting supaya kita benar-benar siap. Mulailah dengan
skala kecil, langkah demi langkah, kita tingkatkan lagi menuju kesempurnaan,
itulah jalan yang harus kita lalui. Sementara Roh Kudus terus menuntun kita,
maka keahlian, pengalaman, dan keyakinan kita pun meningkat.
Matius
10:1-14 mencatat bahwa Yesus lebih dulu melengkapi murid-murid-Nya baru kemudian
mengutus mereka. Meskipun situasi yang dihadapi pada saat itu berbeda dengan
situasi kita saat ini, apakah kita dapat belajar dari pengutusan yang Yesus
berikan kepada murid-murid-Nya bahwa pengutusan juga merupakan bagian dari
pelatihan yang mereka ikuti?
Matius
10:1-14
10:1 Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada
mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan
segala kelemahan.
10:2 Inilah nama kedua belas rasul itu: Pertama Simon yang disebut
Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes
saudaranya,
10:3 Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus
anak Alfeus, dan Tadeus,
10:4 Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.
10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke
dalam kota orang Samaria,
10:6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
10:7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.
10:8 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah
orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma,
karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.
10:9 Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat
pinggangmu.
10:10 Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu
membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut
mendapat upahnya.
10:11 Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang
layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat.
10:12 Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka.
10:13 Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika
tidak, salammu itu kembali kepadamu.
10:14 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan tidak mendengar
perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah
debunya dari kakimu.
Yesus sudah
mengajar murid-murid-Nya "di dalam kelas." Dia juga telah membawa
mereka ke ladang di mana mereka telah belajar dengan cara memperhatikan apa
yang Dia lakukan. Kemudian setelah Yesus melengkapi mereka dengan kuasa untuk
menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan kuasa mengusir Setan
(ay. 8), Dia mengutus mereka. Tetapi perhatikan petunjuk yang Dia berikan
pada saat Dia mengutus mereka. Yesus memberi petunjuk tentang apa yang harus
dikhotbahkan, mukjizat apa yang harus dibuat, apa yang tidak harus dibawa,
dengan siapa mereka akan tinggal nantinya, dan kapan meninggalkan ladang yang
tidak produktif. Kita dapat beranggapan bahwa mereka menerima
petunjuk-petunjuk lainnya. Hanya melalui hubungan dengan orang lain saja
kita dapatpelajaran-pelajaranyangpenting. Pasal ini menunjukkan praktik
kerja yang sangat baik. Mereka tidak dapat melayani orang-orang yang tidak
memiliki hubungan dengan mereka; inilah poin penting yang kita harus ingat.
Baca
Lukas 10:1-11. Persamaan apakah yang ada di antara petunjuk yang diberikan
Yesus untuk 12 murid dan petunjuk untuk 70 murid? Prinsip apakah yang dapat
kita pelajari dari petunjuk yang diberikan oleh Yesus?
Lukas
10:1-11
10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain,
lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang
hendak dikunjungi-Nya.
10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja
sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.
10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke
tengah-tengah serigala.
10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah
memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai
sejahtera bagi rumah ini.
10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera,
maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali
kepadamu.
10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan
orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah
berpindah-pindah rumah.
10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di
situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,
10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah
kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.
10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak
diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:
10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di
depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.
Meskipun pada
awalnya Yesus mengutus 70 murid ke tempat yang Dia akan kunjungi sendiri
(ay. 1), Dia mengetahui apa yang murid-murid dan para penginjil akan hadapi
pada saat mereka berupaya menyebarkan Injil setelah Yesus naik ke surga.
Petunjuk yangdiberikan kepada 70 murid ketika mereka diutus, menunjukkan bahwa
Yesus sudah mempersiapkan mereka untuk hal-hal yang akan datang.
Berapa
banyakkah alasan Anda untuk tidak menyaksikan iman Anda bila ada kesempatan?
Apakah alasan yang paling sering Anda berikan?
Rabu 23 Mei
BELAJAR MELALUI
KEGAGALAN
Kadangkala kita
gagal mencapai semua tujuan penginjilan yang sudah ditetapkan. Apakah ini
berarti kita telah gagal sama sekali? Tentu tidak. Strategi apa pun yang kita
gunakan untuk memenangkan jiwa, akan ada kesuksesan maupun kegagalan. Mungkin
juga kita menetapkan target yang terlalu tinggi. Misalnya, jika kita gagal
mencapai target baptisan, mungkin saja kita membuat target yang tidak
realistis; atau kegiatan itu lebih merupakan upaya penaburan benih dan bukan
berfokus pada penuaian. Singkatnya, sekalipun kila berpikir bahwa tuaian itu
sudah sangat matang, mungkin saja saat itu kila baru tiba pada tahap menabur.
Tidak selamanya kita dapat mengetahui situasi yang sebenarnya.
Baca
I Petrus 5:8. Kuasa-kuasa apa sajakah yang disiapkan untuk mengganggu upaya
Anda dalam memenangkan jiwa bagi Kristus? Bagaimanakah kesadaran seperti ini
dapat menolong kita untuk lebih bersedia menjalankan strategi penginjilan dan
kesaksian?
I
Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Dalam semua usaha
kita untuk memenangkan jiwa bagi Kristus, kita sedang melawan kekuatan
supra-alami yang sangat giat mempengaruhi orang untuk menentang usaha
penginjilan. Kadangkala pada saat kita melepaskan tangan Tuhan, Setan akan
menimbulkan masalah dalam kegiatan kita untuk bekerja melayani Tuhan.
Pertahanan kita satu-satunya adalah dengan cara menyerahkan diri kita
sepenuhnya kepada Kristus di setiap waktu dalam hidup kita.
Seperti Adam dan
Hawa di Taman Eden, kegagalan sering menyebabkan kita untuk saling
mempersalahkan, inilah salah satu cara Setan yang paling berhasil untuk
menciptakan perselisihan di antara umat Allah. Gantinya mencari orang untuk
dipersalahkan, lebih baik kita mengadakan evaluasi yang serius, jujur, dan
intensif, sambil mengingat bahwa Yesus sekalipun, pengkhotbah dan penginjil
terbesar, tidak dapat memenangkan semua orang yang telah mendengar
panggilan-Nya.
Bandingkan
Lukas 10:17 dan Matius 17:14-20. Apakah yang murid-murid itu lakukan ketika
mereka mengalami kegagalan dalam pelayanan mereka?
Lukas
10:17
10:17 Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan
berkata: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
Matius
17:14-20
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu,
datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah,
17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat
menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak
dapat menyembuhkannya."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan
yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi
Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari
padanya dan anak itu pun sembuh seketika itu juga.
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian
dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan
itu?"
17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji
sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke
sana, -- maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Gantinya merasa
putus asa karena sesuatu yang kita anggap kegagalan, kita bisa belajar dari
murid-murid. Meskipun mereka telah diberi kuasa atas roh-roh jahat dan berhasil
mengusir roh-roh jahat itu, kadangkala mereka gagal mengerjakan tugas yang
Yesus berikan kepada mereka. Pada saat seperti itu mereka datang kepada Yesus
dan meminta Dia menjelaskan apa yang terjadi dan mengapa (lihat Mat. 17:19).
Inilah sebuah prinsip yang benar-benar harus dicatat; bagian penting dari
penyelidikan kita untuk mengetahui penyebab dari kegagalan yang kita alami, dan
bagaimana melakukannya lebih baik lagi, ialah dengan jalan membawa kepada
Tuhan segala situasi yang kita hadapi dalam penginjilan dan kesaksian.
Apakah
yang Anda dapat pelajari dari berbagai kegagalan yang terjadi pada saat
mencoba untuk bersaksi sehingga pengalaman itu dapat menolong Anda dalam
usaha-usaha selanjutnya? Berapa seringkah perasaan takut mencegah Anda untuk
bersaksi?
Kamis 24 Mei
BELAJAR MELALUI
KEBERHASILAN
Ada dua bagian yang
dapat kita pelajari melalui keberhasilan. Ada yang bagian disebut
prosedural/praktis dan ada yang disebut kerja sama rohani. Meskipun keduanya
memiliki aspek rohani, kita akan membahasnya secara terpisah supaya dapat
lebih jelas menampilkan hal-hal yang kita dapat pelajari dari keberhasilan.
Bagian
prosedural/praktis adalah sesuatu yang kita pelajari dari apa yang kita lakukan.
Contoh, kita belajar membuat susunan pelajaran Alkitab yang cocok dengan
situasi di mana kita berada. Kita belajar mencari gedung yang terbaik untuk
mengadakan ceramah, jenis iklan yang menarik perhatian orang banyak, dan berbagai
pilihan praktis lainnya yang cocok dengan lingkungan di mana kita berada.
Bagian kerja sama
rohani adalah sebuah penekanan pada fakta di mana Allah terlibat langsung dalam
penginjilan dan kesaksian umat percaya. Lebih daripada itu, adalah kehendak
Allah supaya setiap orang dapat diselamatkan.
Baca
2 Petrus 3:9. Pelajaran penting apakah yang kita harus ambil dari ayat ini agar
kita dapat selalu mengingatnya dalam semua kegiatan bersaksi yang kita
lakukan? Lihat juga 1 Kor.
3:6.
2 Petrus 3:9
3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia
menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang
berbalik dan bertobat.
1 Kor. 3:6
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Tidak ada gunanya
menanam benih jika tidak ada yang menyiram benih itu. Demikian juga, tidak ada
gunanya menyiram jika air itu tidak dicurahkan ke tempat yang ada benihnya.
Bahkan sekalipun penabur dan penyiram mengerjakannya dengan benar, tidak akan
ada pertumbuhan kecuali Allah yang memberikannya. Sebagaimana kita lihat,
berkat Allah membawa keberhasilan bagi usaha kita yang sederhana. Kita belajar
sejauh mana Allah sudah terlibat dan ingin terlibat dalam usaha kita. Kita
belajar untuk lebih percaya kepada-Nya. Kita belajar pentingnya kerja sama yang
erat dengan Allah dalam hal kerohanian saat kita mencoba menjangkau jiwa-jiwa
yang baginya Kristus telah mati, karena tidak seorang pun yang Anda layani
luput dari perhatian Yesus, Yesus mati untuk semua manusia dan ingin
menyelamatkan semua manusia. Betapa pentingnya kebenaran ini sehingga kita
harus selalu mengingatnya.
Bagaimanakah
kita menerima perkataan Yesus dalam Yohanes 15:5 dan menerapkannya secara nyata
dalam kehidupan kita, khususnya dalam kegiatan bersaksi dan menginjil?
Bagaimanakah kita secara individu atau sebagai tim pelayanan benar-benar
mengalami apa yang Kristus katakan kepada kita dalam ayat ini? Apa sajakah yang
perlu diubah dalam kehidupan kita supaya kita memiliki hubungan yang erat
dengan-Nya?
Yohanes
15:5
15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Jumat 25 Mei
PENDALAMAN: Merumuskan Strategi Penginjilan.
Pada saat gereja
Anda berusaha untuk melakukan bagiannya dalam jangkauan keluar, ingatlah
hal-hal berikut ini:
1.
Sedapat mungkin,
libatkan semua tim penginjilan dan kesaksian dalam proses perencanaan
strategis. Idealnya, seluruh anggota jemaat akan dilibatkan dalam menetapkan
arah dan target penginjilan.
2.
Rencanakan kegiatan
untuk lahun mendatang. Membutuhkan waktu yang cukup agar dapat menyusun
strategi pelayanan untuk dua belas bulan. Kemudian, Anda dapat menambahkan lebih
banyak lagi rencana dan strategi untuk jangka waktu yang lebih panjang.
3.
Berikan perhatian
khusus untuk memberitahukan orang-orang yang berpotensi tentang bantuan apa
saja yang dibutuhkan dari mereka dan kapan hal itu dibutuhkan. Ketika orang
tidak tahu apa yang harus dilakukan atau kapan harus melakukannya, maka laju
pergerakan gereja untuk mencapai tujuannya menjadi terhambat dan tidak
seimbang.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1. "Setiap gereja harus menjadi sekolah pelatihan bagi
pekerja-pekerja Kristen."— Ellen G. White, The Ministry of Healing, hlm. 149. Sudah seberapa jauhkah gereja Anda menerapkan hal
ini? Jika belum begitu baik, apakah yang harus dilakukan agar dapat
menghasilkan perubahan yang diperlukan?
2. "Setiap hari Setan memiliki rencana untuk menghambat
jalan setiap orang yang bersaksi bagi Yesus Kristus. Kecuali, setiap orang yang
menjadi pelayan Yesus hidup sederhana, menurut, dan rendah hati karena sudah
belajar dari Yesus, mereka pasti jatuh dalam pencobaan; sebab Setan sangat
cermat, cerdik, dan licik, jika para pekerja, tidak berdoa senantiasa, akan
kedapatan tidak bersedia. Dia akan menawan mereka seperti pencuri yang datangdi
tengah malam. Kemudian diaakan bekerjadalam pikiran setiap individu untuk
mengacaukan gagasan-gagasan mereka dan menggagalkan rencana-rencana mereka;
apabila ada saudara seiman yang menyadari bahaya dan memberikan amaran, mereka
merasa bahwa itu disebabkan oleh masalah pribadi, bahwa ada orang tertentu yang
mencoba melemahkan pengaruh mereka. Yang seorang bergerak menuju suatu arah,
dan yang lain menuju arah yang berlawanan."—Ellen G. White, Evangelism, hlm. 101.
Bagaimanakah kita, menghadapi bahaya ketika kita berupaya melakukan tugas
bersaksi, seperti yang sudah dijelaskan pada kutipan sebelumnya? Apakah pertahanan
kita satu-satunya?
3. Di UKSS, diskusikan tentang orang-orang yang sukses
menginjil,atau program penginjilan yang sukses. Apakah yang Anda dapat
pelajaridari kesuksesan itu? Bagaimanakah Anda dapat menerapkan beberapa hal
yang dapat dilaksanakan di lingkungan gerejamu, sambil mengingat bahwa setiap
tempat memiliki tantangan yang berbeda dan apa yang dapat diterapkan di suatu
tempat mungkin tidak bisa diterapkan di tempat lain?
0 komentar: