Rabu, 16 Mei 2012
Pelajaran 7 Triwulan II 2012
Pelajaran 7 Triwulan II 2012 *12-19 Mei 2012
Penginjilan dan Kesaksian Secara Kelompok
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Pkh. 4:9-12; Mzm. 37; Flp. 1:5-18; Ef. 4:15, 16; Kol. 1:28,29.
AYAT
HAFALAN: “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak
saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang
juga cakap mengajar orang lain” (2 Timotius 2:2)
Pokok Pikiran: Penyebaran
kebenaran Allah tidak dibatasi hanya untuk para pendeta saja. Kebenaran
itu harus disebarluaskan oleh setiap orang yang mengaku sebagai murid
Kristus.
Seperti
yang kita sudah lihat, sangatlah penting bagi setiap umat yang percaya
untuk dapat mengetahui potensi yang Allah berikan kepada mereka. Alkitab
memberikan banyak contoh dimana orang-orang percaya mempergunakan
talenta-talenta mereka sambil bekerja sama dengan pemimpin yang ditunjuk
dalam tim penginjilan.
Dalam
Kisah 13:13, Lukas merujuk pada ungkapan “Paulus dan kawan-kawannya”
sebagai suatu bukti yang menyatakan bahwa Rasul Paulus dikenal sebgai
pemimpin dari satu kelompok misionaris yang melibatkan Barnabas (ayat
1). Lukas menceritakan kepada kita bahwa seringkali Paulus dan Barnabas
bekerja sama dalam pekerjaan penginjilan (Kisah 13:50, 14:1).
Kadangkala
sangat sukar bagi seseorang untuk dapat terlibat dalam program
penginjilan di jemaat setempat karena para pemimpin tidak selalu
berusaha mencari orang-orang berbakat untuk dilibatkan dalam pekerjaan
itu.
Pekan
lalu kita melihat kontribusi setiap individu dalam hubungannya dengan
kesaksian dan penginjilan gereja. Pekan ini kita akan melihat pada
strategi gereja dan bagaimana setiap individu dapat terlibat di
dalamnya.
MINGGU, 13 MEI 2012
BIARKAN TANGAN KIRI DAN KANAN MENGETAHUINYA
Kebanyakan
orang yang ada di gereja sibuk; yang lain, dengan berbagai alasan,
melakukan sedikit pelayanan. Apa pun yang terjadi, orang seringkali
tidak menyadari apa yang sedang direncanakan atau dikerjakan oleh
jemaat; akibatnya, mereka tidak dapat menemukan suatu cara tertentu
dimana keterlibatan mereka dan memberikan kontribusi kepada pencapaian
tujuan jemaat secara keseluruhan.
Baca
Pengkhotbah 4:9-12. Apakah yang dikatakan oleh Raja Salomo mengenai
kerja sama? Bagaimanakah kata-kata ini sangat berguna untuk Anda dalam
bidang kehidupan yang lain?
Ayat-ayat
ini menggambarkan berbagai keuntungan dari kerja sama, dukungan, dan
perhatian, dalam segala situasi. Apa yang merupakan kebenaran bagi dua
atau tiga orang juga merupakan kebenaran untuk jemaat. Supaya
berkat-berkat yang ditulis dalam Pengkhotbah 4:9-12 dapat dirasakan,
setiap orang haruslah mengetahui kegiatan orang lain. Jika satu pihak
tidak mengetahui apa yang sedang dikerjakan atau direncanakan oleh pihak
lain, bagaimanakah mereka mengetahui dukungan apa yang mereka sedang
perlukan, dan kapan diperlukan? Jika kita memikirkan hal ini sehubungan
dengan kesaksian dan penginjilan di gereja kita, maka kembali kita
melihat bahwa jika anggota tidak mengetahui apa yang sedang dikerjakan
oleh jemaat, maka mereka tidak dapat memberikan dukungan dan bantuan
pada saat dibutuhkan. Sangat menyedihkan, oleh karena tidak adanya
dukungan, mereka yang ada di garis depan dalam bersaksi dan menginjil
terkadang merasa bahwa tidak ada yang mempedulikan pelayanan yang sangat
penting ini padahal itu hanya karena anggota yang lain tidak mengetahui
apa yang sedang terjadi.
Ayat-ayat
berikut mencatat orang-orang yang secara khusus bertugas untuk
memberikan dukungan. Tuliskanlah, bagaimana caranya aktivitas ini dapat
membantu misi penyebaran Injil. Kisah 16:14, 15, 33, 34.
Apa
yang pada awalnya terlihat tidak memiliki hubungan dengan strategi
bersaksi dan menginjil di gereja, pada akhirnya, terbukti sebagai hal
yang penting dalam proses penginjilan. Mereka yang menyediakan makanan
dan tempat tinggal bagi penginjil memiliki peran yang sama pentingnya
dengan mereka yang menyambut orang banyak dalam program itu. Banyak
anggota jemaat yang rela memberi dukungan jika mereka mengetahui program
gereja itu dan kebutuhannya dan jika mereka diyakinkan bahwa kontribusi
mereka merupakan suatu bagian dari program gereja secara keseluruhan.
Dalam konteks ini, sangatlah penting untuk tangan kanan mengetahui apa
yang dikerjakan oleh tangan kiri.
Ambil
waktu sejenak untuk merenungkan kegiatan penginjilan dan kesaksian di
jemaat Anda. Apakah Anda mengetahui tujuan dan strategi jemaat secara
keseluruhan? Apakah Anda mengetahui sudah sampai dimanakah pencapaian
jemaat pada tahun ini? Bagaimanakah Anda dapat lebih terlibat dalam
usaha-usaha jemaat untuk memberitakan Injil?
SENIN, 14 MEI 2012
MENYUSUN RENCANA BERSAMA-SAMA
Seringkali,
pada waktu membuat rencana sehubungan dengan target dan strategi
penginjilan, hanya sedikit orang yang terlibat. Kemudian pada saat
rencana itu telah dibuat, sekelompok kecil orang yang menyusun rencana
itu mengalami kesulitan untuk melibatkan orang lain dalam tahap
pelaksanaan. Adalah lebih mudah untuk melibatkan kelompok yang lebih
besar dari sejak awal. Itulah sebabnya Peraturan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
menuliskan bahwa perhatian utama dari majelis jemaat adalah pekerjaan
merencanakan dan mendukung penginjilan di berbagai bidang.
Apakah
yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 14:40 mengenai pentingnya
perencanaan? Apakah ayat ini juga menunjukkan akibat dari kurangnya
perencanaan yang matang?
Ada
sejumlah kesalahan yang sering dilakukan oleh gereja-gereja pada saat
memikirkan keterlibatan mereka dalam kesaksian dan penginjilan. Mereka
sering membuat target tetapi kemudian tidak memberikan strategi yang
dibutuhkan untuk mencapai target itu; atau mereka mencoba beberapa
strategi tanpa menetapkan suatu tujuan yang pasti; atau mungkin juga
mereka menetapkan target dan membuat strategi untuk mencapai target itu
namun mereka tidak memikirkan proses evaluasi untuk hal itu. Tujuan dan
rencana berjalan bersama, tetapi tujuan selalu dibuat lebih dulu barulah
rencana untuk mencapai tujuan itu ditetapkan. Selanjutnya, proses
evaluasi akan menolong gereja tetap pada jalurnya dan mengukur kemajuan
yang sudah dicapai.
Setiap
gereja haruslah mengetahui pentingnya memiliki tujuan. Mereka yang
menetapkan tujuan dan terlibat dalam perencanaan strategis adalah mereka
yang cenderung untuk mengikuti arahan dan proses yang ditetapkan.
Itulah sebabnya, sangat penting agar sebanyak mungkin orang dapat
memberikan masukan dalam setiap tahapan perencanaan, supaya mereka
merasa bahwa rencana itu juga adalah milik mereka. Bilamana hal ini
tidak terjadi, maka, kemungkinan besar, rencana itu akan menjadi bagian
dari sekelompok orang yang akan berjuang untuk melaksanakan rencana itu.
Dalam hal ini, sangat sulit untuk mencapai keberhasilan.
Baca
Mazmur 37. Jaminan apakah yag kita dapat peroleh dari ayat ini
sehubungan dengan keberhasilan kita dalam kesaksian dan penginjilan
(demikian juga dalam hal lain)? Prinsip dan janji apakah yang dapat kita
ambil dari pasal ini?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
SELASA, 15 MEI 2012
BEKERJA DALAM TIM
Sangat
masuk akal jika kita beranggapan bahwa pada saat tertentu murid-murid
menyaksikan iman mereka secara sendiri-sendiri, tetapi lebih sering kita
dapati mereka melakukan pelayanan bersama dengan murid-murid yang lain
dan didukung oleh umat percaya pada waktu itu. Ada sesuatu yang spesial
sehubungan dengan melaksanakan rencana bersama-sama dan menerima
dukungan serta dorongan dari sesama anggota tim.
Alkitab
menyiapkan sebuah contoh untuk kegiatan bersaksi dan menginjil secara
efektif, dan tidak heran, sampai hari ini, bilamana Allah mengangkat
seseorang untuk suatu tanggung jawab yang penting, Dia mengilhami sebuah
tim yang akan memagari pemimpin itu untuk memberi dukungan.
Baca Matius 10:2-4, Markus 3:16-19, dan Lukas 6:12-16. Pelajaran sederhana apakah yang kita dapat pelajari dari daftar ini?
Tidak
diragukan lagi umat percaya terdahulu bekerja secara kelompok. Sangat
masuk akal, apalagi masing-masing anggota memiliki karunia dan talenta
tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain, ada juga rasa aman dalam
jumlah yang besar. Ada rasa tanggung jawab: sebab orang memperhatikan
Anda agar tidak tersesat. Sebuah tim yang kuat, yang satu memperhatikan
yang lain, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu penarikan
jiwa, inilah cara terbaik dalam melakukan jangkauan keluar.
Baca
Filipus 1:15-18. Apakah yang tertulis dalam pujian Paulus kepada umat
percaya di Filipi yang menyatakan bahwa mereka terlibat dalam kesaksian
dan penginjilan secara bersama-sama?
Di awal suratnya kepada jemaat Filipi, Paulus berbicara tentang persekutuan mereka dalam Injil (ayat 5) mereka telah mempertahankan dan meneguhkan Injil (ayat 7) dan telah menyampaikan Firman Allah dengan berani (ayat 14). Dia juga membagikan sukacitanya karena Kristus senantiasa diberitakan (ayat 15-18).
Ingatlah, Paulus menulis surat ini kepada jemaat di Filipi, dan bukan
kepada individu-individu. Sudah tentu, masing-masing anggota telah
memberitakan Kristus, tetapi pada kenyataannya pujian Paulus pada jemaat
menyatakan bahwa pemberitaan Injil ini adalah strategi bersama secara
jemaat.
Saat
Anda rindu untuk menginjil, pernahkah Anda mendapati bahwa keberadaan
Anda dalam sebuah kelompok dapat menghalangi aktivitas itu? Mengapa
penting mengembangkan sikap rendah hati dan rasa tanggung jawab jika
Anda ingin bekerjasama dengan orang lain dalam sebuah kelompok?
RABU, 16 MEI 2012
SETIAP ANGGOTA MELAKUKAN BAGIANNYA
Pada
saat gereja yang bersatu terfokus pada tugas penginjilan yang sedang
dihadapi, Tuhan akan memberkati usaha mereka. Bilamana Alkitab
dipelajari secara mendalam maka akan didapati bahwa sebagian besar
Perjanjian Baru dituliskan untuk menunjukkan kepada orang Kristen
bagaimana caranya hidup dan bekerja bersama-sama. Sebutan “Seorang akan
yang lain” sangat banyak ditemukan dalam kitab Perjanjian Baru. Sebagai
contoh kita diperintahkan untuk mengasihi seorang akan yang lain (Yohanes 15:12), mengampuni seorang akan yang lain (Efesus 4:32), mendoakan seorang akan yang lain (Yakobus 5:16).
Selain ungkapan “seorang akan yang lain”, ada banyak ayat Alkitab yang
berhubungan dengan gereja, kegiatannya, dan pertumbuhannya.
Baca Efesus 4:15,16. Bagaimanakah kerja sama itu dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan dan kemajuan gereja?
Paulus
mengatakan kepada kita bahwa Allah menghendaki agar kita semakin serupa
dengan Yesus Kristus. Ini menunjukkan kepada kita bahwa kita semua ada
dalam perjalanan rohani, dan dari satu segi merupakan perjalanan rohani
kita secara pribadi. Namun, ayat tadi menerangkan bahwa pertumbuhan
masing-masing individu akan mempengaruhi pertumbuhan gereja baik secara
jumlah maupun secara rohani.
Ketika
umat percaya menjadi serupa dengan Kristus, sesuatu yang ajaib terjadi.
Mereka “bersatu” lewat kontribusi yang mereka berikan secara individu
untuk gereja. Tingkat efektivitas yang optimal dari gereja dapat dicapai
oleh setiap gereja jika setiap anggota melakukan perannya. Menurut
Kisah 1:12-14, apakah yang dilakukan oleh umat percaya ketika mereka
menunggu dicurahkannya Roh Kudus di Yerusalem? Jawabannya memberikan
banyak pelajaran kepada kita tentang arti dari ibadah gabungan. Memang,
sampai Roh Kudus itu dicurahkan ke atas umat percaya barulah mereka
bersedia untuk menjalankan tugas pemberitaan Injil. Kelompok ini,
berjumlah sekitar seratus dua puluh orang, bersatu dalam doa dan terus
berdoa. Tidak diragukan lagi bahwa janji Yesus akan Roh Kuduslah yang
telah mempersatukan mereka dan senantiasa menyatukan mereka untuk berdoa
sementara mereka menunggu kuasa yang dapat menyanggupkan mereka
melakukan perintah Tuhan. Kita juga harus melakukan hal yang sama secara
gereja.
Pada
saat Anda memikirkan gereja setempat, tanyakanlah pertanyaan ini:
Berapa banyakkah waktu dan usaha yang diberikan gereja Anda untuk
jangkauan keluar, bersaksi, dan penginjilan jika dibandingkan dengan
waktu yang diberikan untuk mengurusi masalah-masalah intern, mulai dari
liturgi, bentuk perbaktian, musik, dan lain sebagainya? Diskusikanlah
jawaban Anda pada hari Sabat.
KAMIS, 17 MEI 2012
PERLUNYA PERSATUAN
Kita
selalu mendengar sebutan yang mengatakan bahwa Kekristenan tidak
dimulai tanpa adanya individu, tetapi Kekristenan yang berakhir dengan
individualisme tidak akan bertahan. Pernyataan ini menekankan betapa
pentingnya setiap anggota baru disatukan ke dalam kumpulan umat percaya.
Sama seperti kesaksian dan penginjilan, penyatuan anggota baru ini
bukanlah tanggung jawab sekelompok orang saja. Penyatuan ini adalah
tanggung jawab gereja secara keseluruhan.
Baca Kolose 1:28,29. Apakah tujuan khusus yang Paulus berikan kepada anggota yang baru dia tobatkan?
Kedewasaan Kristen, menuju kepenuhan Kristus (Efesus 3:19),
adalah tujuan yang layak untuk jemaat. Bekerja untuk mendewasakan para
petobat baru sama pentingnya dengan usaha memenangkan mereka bagi
Kristus dan bergabung dengan gereja-Nya. Kenyataannya, upaya gereja
untuk menyatukan anggota baru akan memberikan kepastian bahwa usaha
penginjilan bukanlah kegiatan yang membuang waktu dengan percuma.
Biasanya, sebelum proyek kesaksian dan penginjilan dilaksanakan, ada
waktu untuk mempersiapkan gereja. Biasanya, inilah saatnya dimana kita
memikirkan transportasi, APTA, penerima tamu, tim doa, dan tim
perlawatan. Rasul Paulus mengajak kita untuk memikirkan penyatuan jemaat
sebagai bagian yang penting dari persiapan gereja. Pikirkanlah
pertanyaan berikut:
Pertanyaan
manakah yang lebih penting, dan mengapa: Bagaimanakah orang yang baru
menerima kebenaran dapat terlibat dalam kegiatan gereja dan
program-programnya? Bagaimanakah gereja memasuki kehidupan orang yang
baru bertobat dan menolong mereka untuk menjadi dewasa? Apakah kedua
konsep ini saling berhubungan, jika ya, apakah hubungannya?
Sering
kita memandang pekerjaan penyatuan anggota baru dengan anggota lama
sebagai pekerjaan mereka yang telah menuntun jiwa itu kepada Yesus
Kristus. Supaya kita melihat bahwa cara itu tidak Alkitabiah, kita perlu
menyadari betapa mustahil bagi Rasul Paulus untuk merawat sendiri semua
orang yang bertobat lewat pelayanannya. Upaya untuk melakukan tindak
lanjut bukanlah pekerjaan satu atau dua orang pemimpin, itu adalah
pekerjaan seluruh gereja.
Seringkali
meratapi kenyataan bahwa anggota baru masuk dari pintu depan dan keluar
dari pintu belakang. Ini adalah tragedi yang berdampak kekal.
Pikirkanlah anggota-anggota baru di gereja Anda. Bagaimanakah Anda – dan bukan pendeta, atau ketua, tetapi Anda sendiri – dapat menolong mereka menjadi lebih kuat dalam lingkungan gereja dan dalam ajaran-ajarannya?
JUMAT, 18 MEI 2012
PENDALAMAN: Menetapkan Tujuan Penginjilan yang Realistis.
Baik
secara gereja maupun dalam kelompok pelayanan yang lebih kecil, kita
harus memastikan bahwa setiap tujuan kesaksian dan penginjilan haruslah
realistis. Hal-hal berikut patut dipertimbangkan.
Dapat Dijangkau..
Keuangan memainkan peranan penting dalam berbagai strategi gereja saat
ini. Pertimbangkanlah biaya iklan, transportasi, sumber daya, ongkos
kirim, biaya sewa ruangan, konsumsi, ini adalah sebagian kecil
pengeluaran yang sering kita temukan dalam kegiatan penginjilan.
Dapat Dikerjakan. Apakah
tujuan ini mungkin dicapai? Apakah kita memiliki uang, waktu, dukungan,
fasilitas, dan personil untuk mencapai hasil yang direncanakan? Lebih
baik memulai dengan hal yang kecil baru kemudian membangun proyek yang
lebih besar, sambil menunggu bantuan dan dukungan maka prioritas utama
diberikan pada hal yang terpenting.
Dapat Dipertahankan. Jika
pelayanan kesaksian dan penginjilan itu sukses, sudah tentu hal itu
perlu dilaksanakan lagi pada kesempatan berikut. Mungkin saja pelayanan
Anda menjadi bagian dari strategi yang berkelanjutan, dalam hal ini Anda
harus tetap melihat kedepan supaya dapat mengorganiser apa yang
diperlukan untuk mempertahankan pelayanan itu.
Dapat Dievaluasi.Pastikan
bahwa Anda dapat mengevaluasi segala aspek pelayanan, personil,
keuangan, pelatihan, hasil pencapaian, dan masih banyak lagi. Untuk
pelayanan yang berkelanjutan, evaluasi yang jelas dan teratur harus
dipersiapkan. Perlu juga diperhatikan bagaimana kegiatan ini dapat
memberikan kontribusi pada rencana strategis gereja secara keseluruhan
untuk penginjilan.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.
Lihatlah kembali jawaban Anda untuk pertanyaan hari Rabu, diskusikanlah
dalam UKSS. Mengapakah gereja yang begitu sibuk berkelahi antara sesama
anggota gereja jarang melakukan jangkauan keluar? Sebaliknya,
bagaimanakah jangkauan keluar dapat menyatukan sebuah gereja yang
tadinya dikuasai oleh perselisihan? Bagaimana Anda dapat menolong gereja
Anda berpaling dari kesibukan mengurus diri sendiri kepada pelayananan
jangkauan keluar? Mengapakah hal ini sangat penting?
2.
Saat Anda merenungkan kutipan berikut, pikirkanlah gereja Anda. Sejauh
manakah anggota jemaat di gerejamu terlibat dalam tim penginjilan dan
kesaksian? Peran apakah yang Anda dapat mainkan dalam mengorganiser
pelatihan tim kerja? Apakah sikap Anda secara pribadi mengenai bekerja
dalam tim? “Ketika bekerja dimana sudah ada beberapa orang yang beriman,
pertama-tama pendeta tidak perlu berusaha terlalu banyak untuk
mempertobatkan orang yang tidak percaya, sebaliknya ia melatih para
anggota gereja untuk bekerja sama.” – Ellen G. White, Pelayan Injil,
hlm. 174. Berapa banyakkah anggota gereja Anda yang memiliki ide
tentang cara bekerja demi pertobatan jiwa-jiwa? Jika hanya sedikit yang
mengetahuinya, bagaimanakah situasi itu dapat diubah?
0 komentar: