Sabtu, 12 Mei 2012
Renungan Pagi (12 Mei 2012)
PUJI ALLAH!
“Semua orang menyambut dengan: Amin, amin!, sambil mengangkat tangan”
(Nehemia 8:7)
Allah
berkata melalui pemazmur, “Barangsiapa memberikan puji-pujian, ia
memuliakan Aku.” Penyembahan Allah terutama terdiri dari pujian dan doa.
Setiap pengikut Kristus harus terlibat dalam penyembahan ini. Tidak
seorang pun dapat diwakilkan dalam hal bernyanyi, memberi kesaksian
dengan diwakilkan, atau berdoa dengan diwakilkan. Sebagai satu aturan,
terlalu banyak kesaksian gelap dihasilkan dalam pelayanan sosial
[pertemuan doa], lebih menyerupai bisikan daripada rasa syukur dan
pujian.
Ketika
firman Allah diucapkan kepada orang-orang Ibrani kuno, Tuhan berkata
kepada Musa, “Dan biarlah semua orang berkata, Amin.” Respons ini, dalam
semangat jiwa mereka, diperlukan sebagai bukti bahwa mereka mengerti
kata yang diucapkan dan meminatinya. Ketika tabut Allah dibawa ke kota
Daud dan satu mazmur sukacita dan kemenangan dinyanyikan, semua orang
berkata, Amin. Dan Daud merasa bahwa ia sepenuhnya dibalaskan atas kerja
keras dan keinginannya.
Ada
terlalu banyak formalitas dalam gereja. Kita harus sedemikian terhubung
dengan Sumber semua terang agar kita bisa menjadi saluran-saluran
terang kepada dunia. Tuhan menginginkan para hamba-Nya yang
mengkhotbahkan firman digiatkan oleh Roh Kudus-Nya. Dan orang-orang yang
mendengar seharusnya tidak duduk acuh tak acuh sambil mengantuk, atau
menatap hampa, tidak memberikan respons pada apa yang sedang diucapkan.
Roh dunia telah dilumpuhkan kerohanian seperti itu, dan mereka tidak
terbangun pada tema penebusan yang indah. Kebenaran Firman Allah
diucapkan kepada telinga-telinga yang berat, dan hati yang keras dan tak
dapat dipengaruhi.
Orang-orang
Kristen yang membuahkan hasil akan terhubung dengan Allah dan cerdas
dalam perkara-perkara Allah. Kebenaran dan kasih Allah adalah meditasi
mereka. Mereka telah berpesta dalam sabda kehidupan, dan ketika mereka
mendengarnya diucapkan, mereka dapat berkata, sebagaimana dua murid yang
sedang mengadakan perjalanan menuju Emaus ketika Kristus menjelaskan
kepada mereka nubuatan-nubuatan mengenai Diri-Nya sendiri, “Bukankah
hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah
jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?”
Semua
orang yang terhubung dengan terang itu akan membiarkan terangnya
bersinar kepada dunia, dan dalam kesaksian mereka akan memuji Allah,
kemana hati mereka akan mengalirkan rasa syukur. –Review and Herald, 1 Januari 1880.
0 komentar: