Sabtu, 19 Mei 2012
Renungan Pagi (19 Mei 2012)
TERANG DUNIA
“Memang
dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di
dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.”
(Efesus 5:8)
Kristus
berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu adalah terang dunia.” Sebagaimana
matahari terbit di langit untuk mengisi dunia dengan cahaya, begitu
pula para pengikut Yesus memancarkan terang kebenaran ke atas mereka
yang meraba-raba dalam kegelapan kesalahan dan ketakhyulan. Namun para
pengikut Kristus tidak memiliki terang dari diri sendiri. Itu adalah
terang dari surga yang memancar kepada mereka, yang harus mereka
dipantulkan kepada dunia.
Terang
kehidupan diberikan dengan limpah kepada semua orang. Setiap orang yang
mau dapat dituntun oleh cahaya terang dari Surya Kebenaran itu. Kristus
adalah obat utama bagi dosa. Tidak seorang pun dapat memohonkan keadaan
mereka, pendidikan mereka, atau watak mereka sebagai satu alasan untuk
hidup memberontak melawan Allah. Menjadi orang-orang berdosa adalah
pilihan sendiri yang disengaja. Juruselamat berkata, “Inilah penghukuman
itu, bahwa terang sudah datang ke dunia ini, dan manusia menyukai
kegelapan daripada terang, karena perbuatan mereka itu jahat. Karena
semua orang yang melakukan kejahatan membenci terang, dan tidak mau
datang kepada terang, kalau tidak perbuatan mereka akan ditegur.”
Ketika
tuntutan-tuntutan Allah disampaikan, mereka yang mengasihi dosa
menunjukkan dengan jelas tabiat sejati mereka dengan kepuasan
memperlihatkan kesalahan dan kekeliruan dari orang-orang yang mengaku
Kristen. Mereka digerakkan oleh roh yang sama sebagaimana tuan mereka,
Setan, yang kepadanya Alkitab disebutkan “penuduh saudara-saudara”.
Orang
Kristen sejati, “ia yang melakukan kebenaran, datang kepada terang,
agar perbuatannya dapat terlihat, agar mereka ditempa di dalam Allah.”
Kehidupan yang saleh dan percakapan suci merupakan kesaksian setiap hari
melawan dosa dan orang yang berdosa. Ia adalah perwakilan hidup dari
kebenaran yang ia akui. Dari para pengikut yang berhati tulus ini, Yesus
menyatakan bahwa Ia tidak malu menyebut mereka saudara. Setiap orang
yang akhirnya memperoleh kehidupan kekal akan memperlihatkan semangat
dan pengabdian dalam pelayanan Allah di sini. Mengetahui tugas mereka
adalah melakukannya dengan tulus hati dan tanpa rasa takut. Mereka
mengikuti terang tatkala menerangi jalan mereka, tanpa peduli dengan
akibatnya. Allah dari kebenaran berada di pihak mereka dan tidak akan
pernah meninggalkan mereka. –Signs of The Times, 9 Maret 1882.
0 komentar: