Senin, 07 Mei 2012
Renungan Pagi (7 Mei 2012)
PENCIPTAAN
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik”
(Kejadian 1:31)
Adam
dan Hawa diciptakan oleh Pencipta mereka dalam kesempurnaan segala
anugerah fisik, mental, dan rohani. Allah membuatkan taman bagi mereka
dan mengelilinginya dengan segala sesuatu yang indah dan menarik di
pandang mata dan apa pun yang diperlukan oleh fisik mereka. Pasangan
suci ini memandang dunia dengan keindahan dan kemuliaan yang tak ada
bandingannya. Pencipta yang penuh kebaikan telah memberikan bukti-bukti
kebaikan dan kasih-Nya dalam menyediakan buah-buahan, sayuran, dan
biji-bijian, dan telah menyebabkan berbagai macam pohon bertumbuh yang
berguna dan indah.
Pasangan
suci itu memandang alam dengan keindahan yang tak tertandingi. Tanah
diselimuti permadani hijau yang hidup diselingi berbagai jenis
bunga-bungaan yang tumbuh indah dan bertambah banyak. Semak belukar,
bunga-bungaan, dan tanaman menjalar menyegarkan indera dengan suguhan
keindahan dan aroma wewangian. Aneka ragam pohon-pohon tinggi memuat
dengan berbagai macam buah dan rasa lezat yang disesuaikan untuk
menyenangkan cita rasa dan memenuhi kebutuhan Adam dan Hawa yang
berbahagia. Rumah Eden ini Allah sediakan bagi orang tua pertama kita,
memberikan bukti-bukti nyata dari kasih dan pemeliharaan-Nya yang besar
bagi mereka.
Adam
dimahkotai sebagai raja di Eden. Kepadanya diberikan kuasa atas segala
makhluk hidup yang Allah ciptakan. Tuhan memberkati Adam dan Hawa dengan
kecerdasan yang tidak diberikan kepada hewan ciptaan. Ia memberikan hak
berkuasa atas semua pekerjaan tangan-Nya. Umat manusia yang dijadikan
dalam gambar Ilahi dapat merenungkan dan menghargai pekerjaan mulia
Allah di alam.
Keindahan
alamiah yang mengelilinginya, seperti sebuah cermin yang memantulkan
hikmat, kesempurnaan, dan kasih Bapa surgawinya. Dan lagu-lagu kasih
sayang dan pujian mereka terangkat dengan indah dan penuh hormat ke
surga, berpadanan dengan lagu-lagu para malaikat mulia dan dengan
burung-burung yang gembira yang menyenandungkan lagu tanpa kesusahan.
Tidak ada penyakit, kebusukan, tidak juga kematian di mana pun.
Kehidupan, kehidupan sajalah yang ada di pandangan mata. Suasananya
diisi dengan kehidupan. Kehidupan ada di setiap daun, disetiap bunga,
dan disetiap pohon. –Review and Herald, 24 Februari 1874.
0 komentar: