Selasa, 24 April 2012
Pelajaran 4 Triwulan II 2012
Pelajaran 4 Triwulan II 2012 *21-27 April 2012
sebagai Pola Hidup
BACALAH UNTUK
PELAJARAN PEKAN INI: 2 Kor.
3:2, 3; Mat. 9:36- 38; 1 Kor. 9:20-22; Mrk. 5:1-19; Yoh. 17:11-19.
AYAT HAFALAN: "Di
Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita, dalam bahasa Yunani Dorkas.
Perempuan ini banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah" (Kisah 9:36).
Pokok
Pikiran: Apakah kita mengakuinya atau tidak,
setiap umat percaya menyampaikan satu khotbah melalui teladan hidup mereka.
Seringkali orang berkata bahwa
Kekristenan itu bukan hanya suatu bentuk ketaatan pada sekumpulan doktrin
kepercayaan; melainkan juga merupakan sebuah cara hidup, atau pola hidup.
Apalagi, segala sesuatu yang kita percayai pasti akan mempengaruhi
pilihan-pilihan yang kita buat dan jenis kehidupan yang kita jalani.
Memang
benar bahwa mereka yang mengaku sebagai umat Kristen sangat diperhatikan oleh
mereka yang mencoba melihat apakah kehidupan mereka cocok dengan ajaran agama
mereka. Meskipun kita tidak merencanakannya, orang-orang yang memperhatikan
kita, belajar dari kita. Maka, pertanyaan penting yang perlu ditanyakan
bukanlah "Apakah kita mempengaruhi orang lain?" tetapi,"Bagaimanakah
kita mempengaruhi orang lain, dan teladan apakah yang kita berikan kepada
mereka?"
Sementara kita perlu selalu
mengingat pentingnya pengaruh yang kita berikan kepada orang yang ada di
sekitar kita, kita juga harus dengan sungguh- sungguh berencana untuk menolong
orang melihat hubungan antara iman dan pola hidup. Pekan ini kita akan
mempelajari bagaimana pola hidup Kristen dapat memperagakan relevansi iman di
dalam keberadaan kita setiap hari.
* Pelajar i pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 28
April.
Minggu 22 April
KHOTBAH
DIAM
Bagaimanakah Anda mengenali
pengikut-pengikut Yesus pada abad pertama? Anda dapat mengenali imam-imam dan
orang Farisi melalui cara mereka berpakaian. Demikian juga, Anda dapat
mengenali seorang nelayan, seorang petani, atau seorang tentara Roma lewat
pakaian mereka. Tetapi, kembali pertanyaannya adalah, bagaimanakah Anda
mengenali seorang Kristen pada saat ini?
Baca Yohanes
13:35. Menurut Yesus, dengan cara apakah pengikut-Nya dapat dikenal? Apakah
sebutan yang praktis untuk hal itu?
Yohanes 13:35
13:35 Dengan demikian semua orang
akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling
mengasihi."
Yesus berkata bahwa jika kita saling
mengasihi, orang lain akan mengetahui bahwa kita adalah murid-murid-Nya.
Bagaimanakah mereka mengetahuinya? Karena perbuatan kasih akan meyakinkan
mereka. Kasih kita kepada Yesus dan sesama umat percaya akan menentukan
sambutan kita terhadap kehendak Allah dan, juga, sikap kita kepada satu sama
lain. Lebih lanjut, kasih dan perhatian kita kepada mereka yang belum menerima
Allah akan menentukan sikap kita kepada mereka. Inilah khotbah yang mereka akan
lihat dan perhatikan, dan khotbah ini akan berbicara lebih keras daripada apa
yang Anda pernah dengar. Banyak orang- tua yang memperhatikan bahwa pada usia
dini anak-anak mereka mengembangkan "detektor kemunafikan" yang
bertambah kuat dan jelas ketika mereka beranjak dewasa. Kita harus menyadari,
bahwa banyak orang yang bergaul dengan kita, dan mendengarkan kesaksian kita,
punya kesanggupan tinggi untuk membedakan antara pengalaman rohani yang
sesungguhnya dan yang hanya di bibir saja.
Baca 2 Korintus
3:2,3. Apakah komentar Paulus mengenai cara yang Allah inginkan untuk digunakan
oleh umat-Nya dalam mempengaruhi kehidupan orang lain?
2 Korintus 3:2,3
3:2 Kamu adalah surat pujian kami
yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua
orang.
3:3 Karena telah ternyata, bahwa
kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan
dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu,
melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.
Kita tidak seharusnya merendahkan
pengaruh kehidupan kita baik secara sengaja maupun tidak sengaja yang telah
mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitar kita. Kehidupan Kristiani bagaikan
sebuah surat yang dikirim dari Yesus Kristus kepada dunia. Dikirim dari hati
yang telah dibarui oleh kasih karunia Ilahi, surat ini akan memperagakan kuasa
Injil yang dapat mengubah kehidupan dan dengan demikian akan menjadi suatu kesaksian
yang dapat meninggikan nama Tuhan.
Bagaimanakah
Anda telah dipengaruhi oleh mereka yang tindakannya selaras dengan
pengakuannya? Bagaimanakah Anda dipengaruhi oleh mereka yang bertindak tidak
selaras dengan pengakuan mereka? Bagaimanakah Anda selalu dapat mengingat
bahwa setiap tindakan Anda akan mempengaruhi orang lain?
Senin 23 April
MEMILIKI
BELAS KASIHAN KEPADA ORANG LAIN
Setiap hari kita berpapasan dengan
orang yang kita tidak kenal. Kita melewati mereka di jalan, duduk dekat mereka di
restoran, dan antre bersama mereka di jalur antrean. Terkadang kita menyapa
mereka dengan menganggukkan kepala atau mengangkat alis mata saat melewati
mereka. Meskipun kita tidak dapat menghubungi setiap orang yang kita lihat
tiap hari, Allah rindu agar setiap orang yang kita jumpai dapat menerima Dia
dalam kehidupan mereka. Untuk seseorang, di mana saja, kita dapat menjadi
bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkannya.
Bacalah Matius
9:36-38. Meskipun diucapkan dalam konteks yang khusus dan unik, perasaan yang
ditunjukkan Yesus tidak terbatas untuk konteks itu saja. Apakah yang Yesus
katakan, dan bagaimanakah kata-kata itu dapat diterapkan pada kondisi yang ada
di sekitar Anda?
Matius 9:36-38
9:36 Melihat orang banyak itu,
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah
dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
9:37 Maka kata-Nya kepada
murid-murid-Nya: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
9:38 Karena itu mintalah kepada tuan
yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian
itu."
Orang
banyak yang dilihat Yesus pada peristiwa ini susah dan menderita. Mereka
sangat sedih sehingga hampir meninggalkan setiap pengalaman keagamaan yang
masih ada pada mereka. Orang-orang yang Allah tempatkan untuk memperhatikan
kerohanian umat-Nya telah mengabaikan tugas mereka. Akibatnya orang banyak itu
tercerai berai dan dipenuhi rasa takut. Yesus berbelas kasihan kepada mereka
sebab Dia tahu bahwa mereka membutuhkan seorang gembala rohani.
Di
kerumunan orang banyak di mana kita berbaur, banyak yang sudah memiliki
komitmen kepada Yesus Kristus. Tetapi lebih banyak lagi yang membutuhkan
Gembala yang baik. Bagaimanapun juga mereka harus dijangkau bagi Kristus.
Yesus,
murid-murid-Nya, dan pengikut-Nya yang lain telah terlibat dalam menuai hasil
pemberitaan Injil, namun pada saat tuaian itu bertambah banyak, maka kebutuhan
akan pekerja juga semakin meningkat. Meskipun imbauan Yesus adalah untuk berdoa
supaya tersedia banyak pekerja, namun juga direncanakan agar para pengikut-Nya
memikirkan panggilan untuk menuai ladang Tuhan, hal itu juga menjadi suatu
janji bagi kita bahwa Allah mengerti kebutuhan lebih banyak pengerja dan Dia
akan memenuhi kebutuhan itu.
Kebanyakan
gereja dikelilingi tuaian besar seperti itu sehingga tidaklah praktis
membiarkan pekerjaan menuai dilakukan oleh sedikit anggota. Ketika kita berbelas
kasihan kepada orang yang tinggal di sekitar gereja dan rumah kita, bahkan
mungkin sampai ribuan jiwa, kembali kita merasakan perlunya untuk berdoa agar
Tuhan yang empunya tuaian itu mengirimkan pekerja-pekerja, dan sebagai hasilnya,
kita akan menyadari potensi yang kita miliki sebagai pekerja untuk Tuhan.
Pada saat kita berfokus pada
kegiatan jangkauan keluar dan penginjilan, sangat penting untuk melihat
potensi untuk menuai jiwa-jiwa di sekitar kita. Banyak dari mereka yang telah
mencari Allah, akan mendapat pengaruh yang baik melalui belas kasihan yang kita
tunjukkan kepada mereka.
Diskusikanlah
arti dari kata belas kasihan. Bagaimanakah kita dapat belajar dari
penderitaan kita dan kebutuhan kita akan belas kasihan? Bagaimanakah Anda
dapat belajar memiliki rasa belas kasihan yang lebih dalam bagi mereka yang ada
di sekitar Anda?
Selasa 24 April
MEMAHAMI
KEADAAN MEREKA
Poin penting di sini ialah: Gantinya
menyediakan apa yang kita anggap dibutuhkan oleh orang lain, kita harus
mempelajari apa yang mereka lihat sebagai prioritas utama. Apakah yang
menjadi perhatian mereka? Apakah permasalahan mereka? Kebutuhan apakah yang
mereka rasakan?
Baca I Korintus
9:20-22. Apakah yang dikatakan oleh ayat-ayat ini me- ngenai pendekatan Paulus
terhadap orang-orang yang berbeda dan tentang kerinduannya untuk mengenali
kebutuhan dan masalah mereka? Apakah yang kita dapat ambil dari teladan Paulus
ini bagi kita dalam usaha kita menjangkau mereka yang ada di sekitar kita? Lihat juga Ibrani 4:15.
I Korintus
9:20-22
9:20 Demikianlah bagi orang Yahudi
aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi.
Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang
yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah
hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum
Taurat.
9:21 Bagi orang-orang yang tidak
hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah
hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup
di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di
bawah hukum Taurat.
9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku
menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang
lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat
mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
Ibrani 4:15
4:15 Sebab Imam Besar yang kita
punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan
kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Tanpa
harus berkompromi dalam hal prinsip, Rasul Paulus rela untuk pergi ke mana saja
dan melakukan apa saja yang dia dapat lakukan supaya dia dapat lebih baik lagi
meyakinkan orang tentang kebenaran Injil. Dengan kata lain, dia rela
menempatkan dirinya pada keadaan mereka dalam upaya memahami mereka dan
menentukan cara yang terbaik untuk menjangkau mereka bagi Yesus Kristus.
Poin
penting di sini ialah bahwa seringkah kita mencoba menyediakan sesuatu yang
kita pikir orang lain butuhkan. Tetapi kita perlu terlebih dulu mengerti apa
yang mereka anggap sebagai kebutuhan mereka. Merasakan perasaan orang lain
berarti kita mencoba memahami seluk beluk kehidupan dan segala persoalannya
dari sudut pandang mereka; mencoba memahami kesedihan dan kegembiraan mereka.
Dengan kata lain, menjumpai mereka di mana mereka berada.
Inilah
juga yang Yesus telah lakukan. Kehidupan-Nya di atas dunia adalah kehidupan
yang juga dialami oleh mereka yang ingin Dia selamatkan. Dia dapat mengerti
pergumulan dan penderitaan mereka sebab Dia mengalami hal yang sama. Dia
mengalami kekecewaan-kekecewaan besar, Diajuga menderita akibat tuduhan palsu,
penolakan, dan hukuman yang tidak adil. Dia adalah "Allah yang tinggal
bersama kita" yang sepenuhnya masuk dalam kehidupan kita.
Kemudian, oleh karena Dia memasuki
pengalaman hidup kita, Dia dapat menemui orang di tempat mereka berada. Pada
saat kita membaca Injil kita dapati bahwa Yesus tidak hanya memiliki satu
metode dalam penginjilan dan kesaksian. Dia menjangkau orang dalam konteks
kehidupan mereka. Pada saat dia bertemu dengan wanita di sumur Yakub, Dia
berbicara tentang air hidup. Kepada orang yang sedang bercocok tanam, Dia
bercerita tentang menabur benih, masa menuai, dan mengenai cuaca. Kepada para
nelayan. Dia berbicara mengenai ikan, jala, dan badai. Yesus memiliki cara yang
ajaib untuk menyampaikan kebenaran-kebenaran rohani sebab Dia mengenali
masalah kehidupan sehari-hari, dan mereka yang mendengarkan-Nya belajar tentang
air hidup dan pentingnya menaburkan benih Injil. Bahkan banyak dari antara
mereka menjadi penjala manusia.
Rabu 25 April
POLA
HIDUP RAMAH
Ada
suatu sebutan yang sering dikatakan pada saat kita berbicara tentang menjangkau
jiwa-jiwa bagi Kristus. Sebutan itu mengatakan bahwa: "Orang tidak peduli
berapa banyak yang kita ketahui sampai mereka mengetahui seberapa besar
kepedulian kita." Poinnya adalah bahwa kita dapat mengajar dan berkhotbah
sebanyak yang kita inginkan, tetapi jika orang merasa tidak dimengerti, tidak
dikasihi, dan tidak diterima, maka kesaksian kita akan menghadapi banyak
rintangan, meskipun khotbah kita sangat baik ataupun pelajaran- pelajaran yang
kita berikan sangat masuk akal dan benar.
Hal ini menuntun kita kepada ide
keramahtamahan yang sederhana. Keramahtamahan mencakup penerimaan, sambutan
yang hangat, keterbukaan, perhatian, kemurahan hati, kebaikan, dan
persahabatan. Allah menginginkan supaya umat-Nya dapat menggunakan semua
kualitas ini dalam berhubungan satu dengan yang lain maupun pada saat
berhubungan dengan orang-orang yang sedang mereka jangkau untuk Tuhan.
Bacalah kisah orang yang kerasukan
Setan dalam Markus 5:1-19. Apakah pernyataan Yesus kepada orang ini yang dapat
menggambarkan prinsip bahwa seorang sahabat lebih mudah menerima pemberitaan
Injil? Bagaimanakah kita belajar menerapkan prinsip ini dalam pekerjaan
bersaksi dan pelayanan perorangan?
Markus 5:1-19
5:1. Lalu sampailah mereka di
seberang danau, di daerah orang Gerasa.
5:2 Baru saja Yesus turun dari
perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia.
5:3 Orang itu diam di sana dan tidak
ada seorangpun lagi yang sanggup mengikatnya, sekalipun dengan rantai,
5:4 karena sudah sering ia
dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya
dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorangpun yang cukup kuat untuk
menjinakkannya.
5:5 Siang malam ia berkeliaran di
pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya
dengan batu.
5:6 Ketika ia melihat Yesus dari
jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,
5:7 dan dengan keras ia berteriak:
"Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah Yang Mahatinggi? Demi
Allah, jangan siksa aku!"
5:8 Karena sebelumnya Yesus
mengatakan kepadanya: "Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!"
5:9 Kemudian Ia bertanya kepada
orang itu: "Siapa namamu?" Jawabnya: "Namaku Legion, karena kami
banyak."
5:10 Ia memohon dengan sangat supaya
Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu.
5:11 Adalah di sana di lereng bukit
sejumlah besar babi sedang mencari makan,
5:12 lalu roh-roh itu meminta
kepada-Nya, katanya: "Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu,
biarkanlah kami memasukinya!"
5:13 Yesus mengabulkan permintaan
mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan
babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam
danau dan mati lemas di dalamnya.
5:14 Maka larilah penjaga-penjaga
babi itu dan menceriterakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya.
Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang terjadi.
5:15 Mereka datang kepada Yesus dan
melihat orang yang kerasukan itu duduk, sudah berpakaian dan sudah waras, orang
yang tadinya kerasukan legion itu. Maka takutlah mereka.
5:16 Orang-orang yang telah melihat
sendiri hal itu menceriterakan kepada mereka tentang apa yang telah terjadi
atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu.
5:17 Lalu mereka mendesak Yesus
supaya Ia meninggalkan daerah mereka.
5:18 Pada waktu Yesus naik lagi ke
dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia
diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak memperkenankannya,
tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada
orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang
telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani
engkau!"
Yesus
dapat saja memerintahkan orang ini untuk kembali ke kampungnya dan menceritakan
kepada semua orang tentang kesembuhan yang dialaminya. Fakta menyebutkan bahwa
Tuhan secara khusus mengarahkan orang itu agar mencari sahabat-sahabatnya dan
hal ini menegaskan kebenaran yang menyatakan bahwa mereka yang memiliki
hubungan dekat dengan kita adalah orang-orang yang paling mudah untuk menerima
kabar baik tentang kasih-Nya, rahmat-Nya dan pembebasan yang Allah telah
berikan kepada kita. Sahabat-sahabat kita kemudian akan membagikan berita yang
menggembirakan itu dengan sahabat-sahabat yang lain, demikianlah berita Injil
tersebar ke seluruh dunia.
Hal penting dalam proses ini ialah
bahwa kita memiliki sahabat di luar lingkaran umat percaya. Sebab banyak yang
bekerja dalam konteks dunia sekuler, mereka pasti memiliki kenalan-kenalan,
tetapi kenalan bukanlah sahabat dekat. Tetapi, kenalan dapat menjadi sahabat
melalui apa yang disebut dengan penginjilan lewat keramahtamahan, dan
penginjilan keramahtamahan ini keluar dari kehidupan orang yang memiliki pola
hidup ramah. Dengan kata lain, penginjilan keramahtamahan ini bukanlah
merupakan sesuatu yang dapat dihilangkan pada saat tertentu; melainkan, itu
sudah menjadi pola hidup kita. (Lihat juga Lukas 14:12-14).
Lukas 14:12-14
14:12 Dan Yesus berkata juga kepada
orang yang mengundang Dia: "Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau
perjamuan malam, janganlah engkau mengundang sahabat-sahabatmu atau
saudara-saudaramu atau kaum keluargamu atau tetangga-tetanggamu yang kaya,
karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula dan dengan
demikian engkau mendapat balasnya.
14:13 Tetapi apabila engkau
mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat,
orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
14:14 Dan engkau akan berbahagia,
karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau
akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar."
Dalam cara apakah Anda dapat
bersikap lebih ramah kepada mereka yang ada di sekitar Anda? Bagaimanakah Anda
dapat belajar melayani agar dapat memenuhi kebutuhan mereka yang sedang Anda
dekati?
Kamis 26 April
MEMPERLUAS
LINGKARAN PERSAHABATAN ANDA
Sangat jarang kita temukan orang
yang mencari kebenaran mendekati orang Kristen dan bertanya, "Apakah yang
harus saya lakukan supaya selamat?" Kebanyakan yang terjadi ialah orang
Kristen harus pergi mencari domba yang hilang. Banyak yang berpendapat bahwa
gereja telah bertindak secara berlebihan sehingga lebih menyerupai benteng yang
dari dalamnya keluar sekelompok orang untuk suatu misi penginjilan agar dapat
mengumpulkan beberapa orang petobat baru yang kemudian dinasihati agar tidak
terlalu dekat dengan dunia yang dari padanya mereka telah diselamatkan. Apakah
ini benar atau hanya persepsi saja tidak terlalu penting. Poin sesungguhnya
yang ingin ditekankan ialah bahwa Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh hanya
memiliki sedikit (atau tidak sama sekali), hubungan yang berarti dengan
orang-orang di luar persekutuan gereja. Meskipun penting bagi kita untuk
menghindarkan pengaruh-pengaruh yang tidak suci, ada suatu tingkat tertentu di
mana keterasingan itu telah mengurangi kemampuan kita untuk menjangkau orang dengan
pekabaran Injil.
Pelajari dengan saksama Yohanes
17:11-19. Apakah yang dikatakan ayat ini mengenai tempat orang Kristen di dalam
dunia? Lihat juga Kol. 4:2-6.
Yohanes 17:11-19
17:11. Dan Aku tidak ada lagi di
dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu.
Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah
Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
17:12 Selama Aku bersama mereka, Aku
memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan
kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang
binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah
yang tertulis dalam Kitab Suci.
17:13 Tetapi sekarang, Aku datang
kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam
dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
17:14 Aku telah memberikan firman-Mu
kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama
seperti Aku bukan dari dunia.
17:15 Aku tidak meminta, supaya
Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari
pada yang jahat.
17:16 Mereka bukan dari dunia, sama
seperti Aku bukan dari dunia.
17:17. Kuduskanlah mereka dalam
kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
17:18 Sama seperti Engkau telah
mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam
dunia;
17:19 dan Aku menguduskan diri-Ku
bagi mereka, supaya merekapun dikuduskan dalam kebenaran.
Kol. 4:2-6
4:2. Bertekunlah dalam doa dan dalam
pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.
4:3 Berdoa jugalah untuk kami,
supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat
berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
4:4 Dengan demikian aku dapat
menyatakannya, sebagaimana seharusnya.
4:5. Hiduplah dengan penuh hikmat
terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada.
4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa
penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi
jawab kepada setiap orang.
Dari
ayat ini kita dapat menuliskan kebenaran tentang murid-murid Yesus dan dunia:
Mereka ada di dalam dunia (ayat 11). Mereka bukan berasal dari dunia (ayat
14, 16). Mereka belum diambil dari dunia (ayat 15). Yesus mengirim
mereka ke dalam dunia (ayat 18).
Kita
semua telah lahir ke dalam dunia. Sementara kita di dunia, Allah memiliki
pekerjaan bagi kita. Sama seperti murid-murid-Nya yang terdahulu, kita telah
diutus ke dalam dunia untuk memperkenalkan Yesus Kristus dan janji keselamatan
yang ditawarkan-Nya bagi umat manusia.
Tantangan
bagi masing-masing kita ialah untuk memperluas ladang m isi-Nya. Mungkin saja
hal ini akan mengubah pola hidup kita, hal ini dibutuhkan agar kita bisa
mendekati lebih banyak orang yang tidak seiman dengan kita. Namun, tidaklah
berarti bahwa kita harus mengkompromikan prinsip, keyakinan, dan nilai- nilai,
tetapi marilah kita melihat kesempatan, yangdengan hati nurani yang murni, kita
dapat berhubungan dengan orang lain dalam cara tertentu sehingga kita dapat
mengikat tali persahabatan, dan kemudian menjadi saluran kebenaran Allah.
Seringkah kita mengirimkan undangan
agar orang datang pada kita. Tetapi, Yesus meminta agar kita pergi menemui
mereka. Demikianlah, kita perlu bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita
terlalu banyak menarik diri dari dunia sehingga kesempatan untuk dapat
menginjil dengan efektif menjadi berkurang?
Lihatlah dirimu: Apakah Anda
cenderung menyendiri, terasing dari dunia? Atau, mungkin Anda terlalu akrab
dengan dunia? Bagaimanakah Anda dapat belajar hidup di dalam dunia (bersaksi
kepada orang lain) namun tidak berasal dari "dunia?"
Jumat
27 April
PENDALAMAN: Temukanlah tempat yang cocok bagi pelayanan Anda dalam
rencana gereja secara keseluruhan.
Sementara sebagian besar departemen
dijemaat setempat memiliki program yang terencana, ada kemungkinan bahwa mereka
yang terlibat dalam setiap departemen tidak banyak mengetahui tentang berbagai
bidang pelayanan lainnya dalam gereja. Akhirnya, rencana penginjilan gereja
tidak dapat diketahui oleh semua departemen yang ada, dan hal ini membuat
kontribusi dari tiap-tiap departemen terhambat. Untuk mendapatkan dorongan,
dukungan, dan evaluasi yang efektif, sangatlah baikjika pelayanan penginjilan
dan kesaksian yang Anda kerjakan menjadi bagian dari strategi gereja secara
keseluruhan. Untuk mencapai hai itu, sangat penting untuk mengikuti
saran-saran berikut:
1. Temuilah pendeta, ketua, atau para pemimpin penginjilan di
jemaat Anda untuk mendapatkan gambaran, apakah yang menjadi tujuan kegiatan
penginjilan dan kesaksian di jemaat Anda dan strategi apa saja yang diterapkan
untuk mencapai tujuan itu. Ingatlah, Anda sedang mencoba menemukan tempat di
mana kegiatan penginjilan dan kesaksian yang Anda tekuni akan cocok dengan
rencana jemaat secara keseluruhan dan dapat menolong jemaat untuk mencapai
tujuan penginjilannya.
2. Kadangkala Anda dapati bahwa meskipun banyak kegiatan penginjilan
di jemaat Anda, namun jemaat itu tidak memiliki dokumen tertulis mengenai
target penginjilan atau strategi untuk mencapai tujuan itu. Dalam hal ini,
mintalah supaya diadakan pertemuan khusus dengan pendeta, ketua-ketua jemaat,
atau para pemimpin penginjilan, dan tanyakan pada mereka apa yang menjadi tujuan
pribadi mereka untuk penginjilan. Catatlah hasil diskusi itu. Anda sedang
membangun visi kepemimpinan dalam penginjilan yang dapat memberikan
tujuan-tujuan maupun strategi khusus dalam menjangkau orang lain.
3.
Pada tahap ini Anda dapat memutuskan
untuk bergabung dengan pelayanan penginjilan yang ada. Tetapi bilamana bidang
pelayanan yang Anda pilih masih merupakan hal yang baru dalam kegiatan
penginjilan atau bersaksi, Anda perlu mengumpulkan beberapa orang yang dapat
membagikan visi yang Anda miliki. Tuliskanlah tujuan-tujuan Anda dan
strategi-strategi yang Anda akan gunakan untuk mencapai tujuan itu.
PERTANYAAN
UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. "Seringkali pengaruh khotbah yang
disampaikan dari mimbar bertentangan dengan khotbah yangdisampaikan lewat
kehidupan orangyang mengaku sebagai pembela kebenaran."—Elien G. White, Testimonies for ihe Church, jld. 9, hlm. 21. Apakah kesaksian yang
ditunjukkan melalui kehidupan Anda, jika kehidupan Anda berlawanan dengan
perkataan dan pengakuan Anda, jelaskan?
2. Pikirkanlah jemaat Anda secara
keseluruhan. Seberapa menyatukah jemaat dengan masyarakat? Jika seandainya
gereja Anda hilang lenyap besok lusa, apakah ada dampaknya kepada masyarakat di
sekitar gereja? Apakah akan ada perbedaan?
0 komentar: