Jumat, 04 Mei 2012
Renungan Pagi (4 Mei 2012)
APAKAH TUHAN MEMINTA TERLALU BANYAK?
“Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya”
(1 Yohanes 2:15)
Kita
melihat keelokan, keindahan dan kemuliaan dalam Yesus. Kita memandang
daya tarik yang tak ada bandingan di dalam-Nya. Dialah yang Mahaagung di
surga. Ia mengisi seluruh surga dengan kesemarakan. Para malaikat sujud
menyembah dan memuja Dia dan siap mematuhi perintah-Nya. Juruselamat
kita meninggalkan semua itu. Ia menanggalkan kemulian-Nya,
keagungan-Nya, dan turun ke bumi untuk mati bagi bangsa yang memberontak
yang merupakan para pelanggar perintah Bapa-Nya. Kristus berkenan
merendahkan Diri-Nya agar Ia dapat menyelamatkan umat yang berdosa; Ia
meminum cawan yang diperuntukkan bagi kita; dan sebagai gantinya
memberikan kita cawan berkat; cawan itu diisi untuk kita; dan meskipun
banyak yang mengetahui semua ini, namun mereka memilih untuk tetap dalam
dosa dan kebodohan; dan Yesus tetap mengajak mereka.
Kebenaran-kebenaran
Firman Allah harus kita bawakan dalam hidup, dan kita harus berpegang
teguh padanya. Jika kita melakukan ini, maka kebenaran-kebenaran itu
akan memiliki pengaruh yang menyucikan atas hidup kita; menyiapkan kita
jadi layak bagi kerajaan kemuliaan; agar ketika pintu kasihan ditutup,
kita dapat melihat Raja dalam keindahan-Nya dan tinggal di dalam
hadirat-Nya selama-lamanya.
Tuhan
meminta kamu berpisah dari dunia dan hal-hal duniawi. “Jangan mengasihi
dunia, juga hal-hal yang ada di dunia. Jika ada yang mengasihi dunia,
kasih kepada Bapa tidak ada di dalam dia.” Perpisahan dari kasih kepada
dunia inilah yang diminta, dan apakah yang diberikan padanya
menggantikannya? “Aku akan menjadi bapa bagimu.” Apakah engkau harus
menyingkirkan rasa sayangmu akan sahabat-sahabat? Apakah kebenaran
meminta engkau berdiri dalam posisi melayani Allah karena orang lain
disekitarnya tidak bersedia berserah kepada panggilan Kristus atas
mereka? Ya, dan inilah salib yang harus engkau pikul, yang menuntun
banyak orang berkata, Aku tidak bisa berserah pada tuntunan kebenaran
itu. Namun Kristus berkata, Jika ada yang mengasihi bapanya, atau
ibunya, atau saudaranya lebih dari Aku, maka ia tidak layak bagi-Ku.
Barangsiapa mengikut Aku dan akan menjadi murid-Ku, biarlah ia memikul
salibnya dan mengikut Aku. Inilah salib penyangkalan dan pengorbanan
diri, meninggalkan kasih sayangmu disini dari mereka yang tidak mau
berserah kepada tuntunan-tuntunan kebenaran. Apakah ini merupakan
pengorbanan yang terlalu besar bagi Dia yang mengorbankan segalanya
bagimu? –Review and Herald, 19 April 1870.
0 komentar: