Minggu, 03 Juni 2012
Pelajaran 10 Triwulan II, 2012
Pelajaran 10 Triwulan II, 2012
Sambutan Kasih
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 1 Yoh 4:18, 19; Rm. 3:19, 20; Yoh. 15:13: Rm. 5:6-8; Yoh. 6:28, 29.
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: 1 Yoh 4:18, 19; Rm. 3:19, 20; Yoh. 15:13: Rm. 5:6-8; Yoh. 6:28, 29.
AYAT HAFALAN: "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yohanes 14:15).
Pokok Pikiran: Kita harus bekerja untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus; pertanyaan yang perlu kita tanyakan adalah, apakah yang memotivasi kita untuk melakukannya?
Meskipun ayat inti kita pekan ini sering dihubungkan kepada penurutan Sepuluh Hukum Tuhan, kita perlu ingat juga ada hukum lain, yang tidak kalah pentingnya "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku...." (Ma/. 28:19, 20).
Motif kita untuk kesaksian dan penginjilan haruslah karena kasih karunia Allah yang kita rasakan dan bukan karena perasaan bersalah, atau sekadar kewajiban dan utang. Orang tidak perlu menjadi seorang psikolog agar dapat mengetahui bahwa segala sesuatu yang kita lakukan sebagai manusia adalah untuk suatu alasan. Hal ini juga benar untuk keterlibatan kita dalam kesaksian dan penginjilan. Kita dapat menemukan motif kita hanya dengan menanyakan pertanyaan mengapa kita melakukannya. Mengapa kita terlibat dalam strategi jemaat untuk kesaksian dan penginjilan? Demikian juga sebaliknya, mengapa kita tidak terlibat?
Sepanjang pekan ini kita akan menyelidiki motif yang benar untuk terlibat dalam pekerjaan Tuhan, dan juga melihat bahaya dari bekerjadengan motif yang salah, seperti kewajiban, rasa bersalah, rasa malu. Kita akan pelajari mengapa penginjilan dan kesaksian nharus merupakan sambutan kasih kita atas karunia keselamatan yang Allah berikan pada kita.
* Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 9 Juni.
Minggu 3 Juni
DIMOTIVASI OLEH KASIH
Pernahkah Anda merasa heran mengapa terkadang sangat sukar untuk memotivasi orang agar mau memiliki komitmen jangka panjang dalam proyek-proyek gereja? Jawabannya mungkin dapat ditemukan saat kita memikirkan situasi yang lain di mana motif dan komitmen yang tinggi dapat terlihat dengan jelas. Apakah yang memotivasi orangtua untuk menyumbangkan salah satu ginjalnya untuk menyelamatkan kehidupan anaknya? Mengapakah orangtua mau menjual hartanya agar dapat memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya? Apakah hal-hal ini dilakukan karena orangtua akan merasa bersalah jika mereka tidak melakukannya? Apakah mereka merasa bahwa hal itu merupakan utang dan kewajiban yang harus mereka penuhi? Sudah tentu tidak.
Sementara orangtua memiliki rasa tanggung jawab bagi keselamatan anak- anak mereka, kasih merupakan faktor utama yang dapat memotivasi seseorang. Mereka melakukannya
karena mereka memiliki kasih. Kita perlu mengucapkan hal ini lebih sering lagi: Kita melakukan segala sesuatu bagi Allah sebab kita mengasihi Dia dan karena kita mengetahui bahwa Dia mengasihi kita.
Baca 1 Yohanes 4:18, 19. Apakah yang dikatakan oleh ayat-ayat ini? Tuliskanlah maknanya dalam kata-katamu sendiri.
1 Yohanes 4:18, 19
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Kasih kita kepada Allah harus berakar dalam kasih-Nya bagi kita. Allah telah ada sebelum kita ada dan Dia telah mengasihi kita sejak penciptaan manusia. Kasih ada sebagai hasil dari kasih, dan sebagai sambutan kepada kasih. Pe- nurutan pada amanat agung oleh karena alasan lain selain karena kasih adalah sia-sia belaka. Itulah sebabnya mengapa persiapan rohani itu penting saat kita ingin melibatkan diri dalam kegiatan kesaksian dan penginjilan.
Kasih kita kepada Allah, dan kerelaan kita untuk bekerja sama dengan Dia dalam menyelamatkan jiwa-jiwa, bergantung pada pengenalan kita akan Dia. Sangatlah sukar untuk mengasihi orang yang tidak kita kenal. Itulah sebabnya, sangat penting untuk menuruti Allah atas dasar kasih, kita harus mengenal Dia secara pribadi.
Apakah yang dinyatakan oleh ayat-ayat ini tentang kasih kepada Allah, dan motif untuk menurut dan bekerja bagi Dia? Yos. 22:5; Luk. 7:41-43; Yoh. 14:23; 2 Kor. 5:12-18.
Yos. 22:5;
22:5 Hanya, lakukanlah dengan sangat setia perintah dan hukum, yang diperintahkan kepadamu oleh Musa, hamba TUHAN itu, yakni mengasihi TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, tetap mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu."
Luk. 7:41-43;
7:41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu."
Yoh. 14:23;
14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.
2 Kor. 5:12-18.
5:12. Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah.
5:13 Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu.
5:14 Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati.
5:15 Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.
5:16. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.
Kasih dan penurutan tidak dapat dipisahkan selama itu terjadi dalam urutan itu. Kasih yang sejati bagi Allah selalu menghasilkan penurutan pada kehendak-Nya, namun penurutan tidak selamanya menuntun kepada kasih (meskipun mungkin). Jika kita menginginkan agar orang giat bekerja bagi Yesus, kita harus menolong mereka untuk dapat menciptakan hubungan yang penuh kasih dengan Dia.
Seberapa besarkah kasih Anda bagi Allah memotivasi pelayanan yang Anda lakukan? Apakah kasih itu memotivasi Anda sepenuhnya? Apakah yang ditunjukkan oleh jawaban Anda mengenai hubunganmu dengan Dia dan apakah yang perlu diubah?
Senin 4 Juni
BUKAN KARENA PERASAAN BERSALAH
Berabad-abad lamanya rasa bersalah telah digunakan untuk memotivasi orang berbuat sesuatu. Pemimpin penginjilan sering mengingatkan bahwa Allah telah memberi kita tanggung jawab dan kita harus menggunakan talenta yang diberikan Allah kepada kita. Kita diajar bahwa Allah dan gereja sangat berharap kepada kita. Jika Allah telah melakukan banyak hal untuk menyelamatkan kita, bagaimanakah mungkin kita tidak turut aktif dalam penginjilan? Semua ini berusaha membuat kita, merasa bersalah dan berutang kepada Allah. Motivasi yang demikian rupanya justru menghambat kesuksesan, saat kita mencoba untuk mengalihkan fokus kita, dari apa yang Allah telah lakukan menjadi apa yang harus kita lakukan.
Baca Roma 3:19, 20. Apakah yang Rasul Paulus maksudkan pada saat dia berkata bahwa seluruh dunia bersalah di hadapan Allah?
Roma 3:19, 20
3:19. Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat, supaya tersumbat setiap mulut dan seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah.
3:20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.
Cara Paulus menggunakan kata bersalah dalam pasal ini menunjuk pada kewajiban untuk memberi pertanggungjawaban. Dalam Roma 3:10 dikatakan bahwa "tidak ada yang benar, seorang pun tidak," dan dalam ayat 19 dia membenarkan bahwa hukum itu telah membuat "seluruh dunia" bersalah di hadapan Allah.
Fungsi hukum digambarkan dengan sebuah cermin yang dapat menunjukkan keadaan kita yang bernoda tetapi tidak dapat menyediakan sabun dan air untuk membersihkan noda itu. Dengan memandang pada hukum Allah, kita menyadari keberdosaan kita dan pada saat yang sama membawa kita kepada Juruselamat agar kita dapat menerima pengampunan dan penyucian-Nya secara cuma-cuma.
Setelah kita datang kepada Kristus, kita tidak lagi dimotivasi perasaan bersalah sebab itu telah dibuang, dibungkus oleh kebenaran Yesus. Kita berdiri di dalam Dia, sempurna dan bebas dari rasa bersalah dan diampuni. Ya, kita adalah orang berdosa, tetapi kita telah
diampuni, kesalahan kita telah ditebus; sekarang, berdasarkan keselamatan yang kita peroleh
melalui Kristus—kita dimotivasi untuk bersaksi kepada orang lain tentang apa yang Kristus telah perbuat bagi kita.
Baca Yakobus 2:10. Apakah poin utama yang Yakobus sampaikan? Bagaimanakah Anda menjelaskan ayat ini kepada orang yang baru bertobat?
Yakobus 2:10
2:10 Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.
Fakta bahwa pelanggaran pada salah satu hukum membuat seseorang bersalah menentang Allah yang memerintahkan seluruh hukum itu, menegaskan betapa sia- sianya usaha manusia untuk dapat berkenan di hadapan Allah melalui penurutan hukum. Pelanggaran hukum, sekecil apa pun juga, sudah menyatakan kerinduan kita untuk melakukan kehendak kita sendiri gantinya menuruti kehendak Allah.
Saat kita mengakui segala perbuatan salah, kita harus menyerahkannya kepada Yesus, menuntut kebenaran-Nya, pengampunan-Nya, kasih karunia- Nya, meskipun Anda tidak layak. Dan mungkin juga, Anda lebih tidak layak lagi, daripada yang Anda bayangkan. Jika tidak, keselamatan yang Allah berikan bukanlah berasal dari kasih karunia melainkan berupa utang yang Allah harus bayar kepada Anda (Rm. 4:1-4), dan apakah Anda berpikir bahwa Allah berutang sesuatu kepada Anda?
Selasa 5 Juni
DIMOTIVASI UNTUK MELAYANI
Apakah pendapat Anda tentang orang yang terus mengatakan bahwa mereka termotivasi untuk melayani namun tidak berbuat apa-apa? Bagaimanakah dengan orang yang mengaku berdedikasi namun tidak pernah menyatakan untuk apa, atau kepada siapa dedikasi itu ditujukan? Kasih adalah motivator yang terbaik; namun jika kasih hanya diucapkan saja, itu menjadi hal yang sia-sia belaka kecuali kita bertindak atas dasar kasih itu. Dengan kata lain, kita mengharapkan agar kasih itu dinyatakan lewat perbuatan. Dalam hal ini kasih merupakan sebuah kata yang bersifat aktif sebagaimana yang dinyatakan melalui tindakan kasih.
Baca Yohanes 15:13 dan Roma 5:6-8. Apakah yang ayat-ayat ini nyatakan kepada kita tentang kasih Yesus seperti yang nyata melalui perbuatan-Nya? Bagaimanakah kita menerima prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam ayat-ayat di atas dan menerapkannya dalam kehidupan kita?
Betapa ajaibnya Juruselamat kita yang rela menyerahkan hidup-Nya karena begitu besar kasih-Nya kepada kita. Inilah contoh yang paling nyata di mana orang yang mengasihi didorong untuk melakukan sesuatil bagi orang yang dikasihinya. Apakah yang terjadi jika Yesus mengucapkan janji kasih-Nya kepada kita dari surga namun tetap tinggal di surga? Apakah yang terjadi jika Dia hanya mengumumkan kasih-Nya namun tidak
membuat janji apa pun untuk kita?
Baca Yohanes 14:21. Apakah yang ayat ini katakan kepada kita tentang bukti kasih yang dinyatakan melalui perbuatan, baik yang ditunjukkan oleh Yesus dan yang ditunjukkan dalam hidup kita?
Yohanes 14:21
14:21 Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
Kita tidak hanya berbicara tentang kasih; tetapi hubungan kasih. Dalam setiap hubungan kasih maka motivasi kita adalah untuk menyenangkan mereka yang kita kasihi. Tindakan Yesus untuk menyelamatkan kita hanya dimotivasi oleh kasih terhadap umat manusia yang telah kehilangan hubungan dengan Allah. Segala sesuatu yang kita lakukan bagi Allah yang tidak berasal dari motif ini menunjukkan bahwa kita belum mengerti apa artinya memiliki hubungan kasih dengan Allah. Dia tidak ingin kita terlibat dalam kesaksian dan penginjilan oleh sebab kita berpikir bahwa kita berutang kepada-Nya. Sebaliknya, Dia merindukan hubungan kita dengan-Nya sedemikian rupa sehingga hal itu mendorong kita untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan hati-Nya dan mengutamakan kehendak- Nya. Allah menginginkan agar kita mengasihi Dia sedemikian rupa sehingga kita rela untuk menjangkau orang-orang yang Dia kasihi.
Bagaimanakah kita dapat merasa pasti bahwa kita melakukan sesuatu untuk Aliah dengan motif yang benar? Dapatkah kita menjadi berkat bagi orang lain jika motif kita salah dalam tindakan kita? Jika ya, mengapa? Apakah tindakan yang benar untuk alasan yang salah merupakan suatu kebaikan? Apa pun jawaban Anda, bawaiah ke UKSS untuk didiskusikan.
Rabu 6 Juni
PERANGKAP LEGALISME
Ada sebutan dalam bahasa Inggris yang menyatakan: "Tidak ada hal seperti makan siang gratis"—ide di balik sebutan ini ialah bahwa jika Anda menerima sesuatu dengan cuma-cuma, sesungguhnya hal itu tidaklah gratis sebab suatu saat, di mana pun, bagaimanapun juga. Anda harus membayarnya. Teori yang mengatakan bahwa tidak ada hal yang benar-benar gratis telah meresap ke dalam pikiran orang Kristen sehingga banyak yang mencoba untuk mendapatkan keselamatan yang berasal dari Allah melalui penurutan akan kehendak-Nya.
Legalisme dalam kamus Kekristenan menggambarkan sikap orang yang mempercayai bahwa penurutan mereka terhadap kehendak Allah sedikit banyak telah mempengaruhi Allah untuk membenarkan mereka. Sudah tentu, meskipun kasih karunia Allah tidak menghilangkan harapan-Nya akan penurutan kita, keselamatan itu didasarkan pada kasih karunia saja dan tidak ada yang lain, sesungguhnya tidak ada lagi yang dapat kita lakukan.
Apakah yangdinyatakan oleh ayat-ayat berikut ini sehubungan dengan banyaknya orang mempunyai konsep yang salah tentang keselamatan? Dalam hal apakah kita, terperangkap dalam pola pikir yang sama? Mengapakah kita begitu mudah untuk melakukannya?
Roma 10:1-4______________________________________
10:1. Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.
10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.
10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.
Roma 11:5, 6______________________________________
11:5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Galatia 2:16______________________________________
2:16 Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.
Agama yang bersifat legalis menyebabkan setiap individu berfokus pada pencapaian pribadi (dan sering pada pencapaian orang lain) gantinya pada apa yang Yesus telah perbuat. Sikap legalis dapat menuntun kepada kesombongan dan keangkuhan pada orang-orang yang begitu buta sehingga mereka mempercayai bahwa mereka telah cukup suci untuk diselamatkan. Lebih buruk lagi, sikap legalis dapat menuntun kepada kekecewaan dan putus asa bilamana orang menyadari betapa jauh mereka dari standar Ilahi. Kedua hal tadi, merupakan jerat yang patut dihindari, khususnya oleh gereja kita di mana penurutan kepada hukum Allah menjadi hal yang utama bagi pengertian kita tentang Injil dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya.
Baca Yohanes 6:28,29. Bagaimanakah Yesus menyatakan kebenaran tentang keselamatan oleh iman dalam ayat-ayat ini? Apakah artinya, percaya pada "Dia yang telah diutus Allah?" Bagaimanakah kepercayaan seperti itu dapat dinyatakan dalam kehidupan kita? Seberapa baikkah Anda telah menyatakan kepercayaan itu, khususnya saat tidak ada orang yang melihat?
Yohanes 6:28,29
6:28. Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?"
6:29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."
Kamis 7 Juni
MERDEKA UNTUK MENJADI BUDAK
Alkitab sangat jelas menyatakan bahwa kita pernah menjadi hamba dosa, tetapi melalui Kristus kita telah dibebaskan (Rm. 6:6), dimerdekakan (Gal. 5:1), diselamatkan (I Tes. 1:10), diangkat (Rm. 8:15), dan dilahirkan kembali (1 Ptr. 1:23).
Pekerja yang efektif buat Allah adalah mereka yang telah meninggalkan masa lalunya bagi Dia dan telah menerima kuasa-Nya yang bekerja pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Dengan kata lain, mereka yang telah diselamatkan oleh Kristus sanggup menjadi hamba-Nya. Jika kita tidak memahami kebenaran ini, maka kita akan merasa asing dengan penyelamatan yang menuntun kepada perhambaan,
tetapi hal ini sangat tepat seperti ungkapan yang menyatakan bahwa, "Untuk dapat mengalami kepenuhan rohani kita harus senantiasa mengosongkan diri kita," dan, "Jalan menuju kemenangan adalah selalu berserah pada Tuhan."
Baca Filipi 1:1, Yakobus 1:1, dan 2 Petrus 1:1. Apakah yang Paulus,Ti- motius, Yakobus, dan Simon Petrus maksudkan pada saat mereka mengumumkan bahwa mereka adalah hamba-hamba bagi Allah dan Yesus Kristus? Bagaimanakah kita dapat mengerti gagasan ini untuk diri kita sendiri?
Filipi 1:1
1:1. Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.
Yakobus 1:1
1:1. Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Petrus 1:1
1:1. Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Biasanya pelayan, atau hamba, menjadi milik tuannya, dan dipaksa bekerja untuk majikan. Bekerja untuk majikan dalam pengertian Kristen merupakan suatu kerelaan. Allah begitu mengasihi kita sehingga tidak mungkin Dia memaksa kita. Ketika Timotius. Yakobus, dan Simon Petrus mengatakan ini, mereka menunjukkan kedekatan mereka dengan Kristus dan pekerjaan-Nya. Mereka juga menyatakan kesediaan mereka untuk melayani Tuhan dengan sepenuh hati. Mereka merendahkan hati supaya orang lain boleh memandang hanya kepada Yesus. Dalam perhambaan seperti ini kita melihat para pengikut yang berdedikasi mengikrarkan kesetiaan dan ketaatan mereka lewat pelayanan yang tidak mementingkan diri.
Baca Yohanes 8:34-36. Apakah yang ayat-ayat ini sebutkan mengenai hamba dosa dan cara untuk mendapatkan kemerdekaan?
Yohanes 8:34-36
8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa.
8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah.
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
Para pendengar Yesus mengetahui dengan baik bahwa budak tidak memiliki jaminan perlindungan. Tuannya dapat menjual mereka sekehendak hatinya, sementara anak dari tuan itu selalu aman dalam rumah tangga itu. Di sini Yesus menggunakan situasi hamba pada saat itu untuk membagikan kebenaran rohani yang sangat penting. Jika Anak Allah memerdekakan Anda secara rohani dari perhambaan dosa, Anda benar-benar merdeka. Merupakan suatu keanehan bila seorang hamba yang sudah dibebaskan masih mau menyerahkan dirinya ke dalam perbudakan, tetapi, secara rohan i, ini lah yang terjad i pada saat kita d ibebaskan dari perbudakan dosa kemudian menjadi hamba-hamba Kristus (Roma 6:17, 18).
Jika kita telah dibebaskan dari berbagai hal yang menyebabkan kita berfokus pada diri sendiri, maka kita bebas untuk memikirkan orang lain dan segala sesuatu yang dapat kita pergunakan untuk menolong mereka. Inilah kunci untuk hidup yang melayani.
Jumat 8 Juni
PENDALAMAN: Tetap Berada dalam Jalur.
Mesin kendaraan pasti mengalami kerusakan bila tidak mendapatkan perawatan yang teratur, demikian juga ada banyak pelayanan gereja yang baik dan berguna karena tidak mendapatkan perawatan yang rutin akhirnya berhenti juga.
Untuk membuat pelayanan Anda tetap sehat dan berada dalam jalur, pikirkanlah daftar pelayanan berikut ini:
1. Peliharalah Hubungan Pribadi Anda. Ingatkan diri sendiri bahwa Anda sedang melayani bersama dengan Tuhan.
2. Peliharalah Visi Anda. Apakah Anda masih merasakan pentingnya pelayanan Anda? Apakah tujuan Anda masih jelas seperti pada saat Anda mulai terlibat dalam pelayanan ini?
3. Peliharalah Komunikasi Anda. Laporan yang teratur sangat penting untuk mendukung pelayanan. Orang-orang menjadi sangat sibuk saat ini, dan mereka perlu diingatkan bagaimana pelayanan ini berjalan dan bagaimana mereka dapat terlibat.
4. Peliharalah Semangat Anda. Ada benarnya sebutan yang mengatakan bahwa "Tidak ada yang dapat menghasilkan semangat seperti semangat itu sendiri." Tunjukkan minat Anda terhadap pelayanan, maka yang lainnya akan ikut bersemangat.
5. Peliharalah Fokus Anda. Jangan menyimpang untuk mengerjakan tugas- tugas lain atau program-program yang akan menghabiskan waktu dan tenaga yang dibutuhkan oleh pelayanan Anda saat ini untuk dapat bertahan dan berkembang.
PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:
1.Dalam UKSS, ulangi kembali jawaban Anda untuk pertanyaan terakhir pada hari Selasa.
2. Pengertian apakah yang diberikan oleh kutipan berikut mengenai hubungan antara kasih kepada Allah dan melayani Dia? "Orang Kristen yang waspada adalah orang Kristen yang bekerja, berusaha dengan rajin untuk melakukan segala perkara dalam kuasanya demi kemajuan Injil. Sementara kasih akan Penebusnya bertambah, demikian juga halnya dengan kasih kepada sesama manusia."—Ellen G. White, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 220.
3. "Mereka yang tidak pernah mengalami kasih Kristus yang lemah lembut dan menarik itu, tidak dapat memimpin orang-orang lain kepada mata air kehidupan. Kasih-Nya dalam hati adalah kuasa yang memaksa, yang memimpin manusia untuk menyatakan diri-Nya dalam percakapan, dalam roh yang lemah lembut dan menaruh kasihan, dalam mengangkat kehidupan dari mereka dengan siapa mereka bergaul. Pekerja-pekerja Kristen yang berhasil dalam usaha mereka harus mengenal Kristus; dan supaya mengenal Dia, mereka harus mengenal kasih-Nya."—Ellen G. VVhite, Alfa dan Omega, jld. 7, hlm. 465. Dalam UKSS, bagikanlah pengalaman pribadimu mengenai kasih Allah dan bagaimanakah Anda dapat mengenali kasih itu secara pribadi.
0 komentar: