Rabu, 13 Juni 2012
Morning Worship (14 Juni 2012)
PRINSIP-PRINSIP DALAM BISNIS
"Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikan sebagai ganti nyawanya?" (Markus 8:36,37).
Sudah sepantasnya para pengikut Kristus mengetahui ketergantungan mereka kepada Allah dalam segala sesuatu dan menjalankan prinsip-prinsip iman mereka dalam segala aspek kehidupan, termasuk transaksi bisnis. Kalau tidak demikian, mereka tidak dapat dengan benar memperlihatkan agama Kristus. Dan mereka harus jujur kepada Allah juga kepada orang lain. Dapatkah seseorang tidak jujur kepada Allah? Baca jawaban sang nabi: "Apakah manusia akan merampok Allah? Namun mereka telah merampok Aku."....
Kemurahan hati yang tidak mencari keuntungan diri adalah buah dari kasih yang tidak memihak yang menjadi ciri khas kehidupan sang Penebus. Mereka yang karena kasih kepada Kristus menyangkal dirinya sendiri akan menemukan kebahagiaan yang tidak dapat ditemukan oleh orang yang mencintai diri sendiri, tetapi mereka yang membuat tujuan utama hidup untuk kesenangan diri dan kepentingan diri sendiri akan kehilangan kebahagiaan yang mereka pikir akan mereka nikmati.
Rasul Paulus memiliki sesuatu hal tentang sistem memberi ini: "Mengenai pengumpulan dana untuk orang-orang kudus, sebagaimana telah kuberikan perintah kepada jemaat di Galatia, kalian pun lakukan demikian. Pada hari pertama tiap minggu, biarlah masing-masing kami menabung, sebagaimana yang telah dikaruniakan Allah kepadanya."
Aturan Allah dalam memberi, sebagaimana diekspresikan dalam Firman-Nya, tidak mengecualikan siapa pun, dan tidak lebih dititik beratkan pada satu orang pun. Berlaku bagi orang miskin...dan orang kaya....
Kristus berkata, "Di mana hartamu berada, di situ hatimu berada." Jika kita ingin mengumpulkan harta di surga, hati kita akan berada di surga; jika harta kita ada di bumi, maka hati kita akan terpaku pada hal-hal duniawi, khawatir dengan kerugian-kerugian, dan cemas dengan perolehan dan kekayaan.....
Sebagaimana keseimbangan di tempat kudus, persembahan dinilai menurut roh kasih dan pengorbanan yang menggerakkannya, janji-janji itu sama pastinya digenapi kepada pria dan wanita miskin murah hati yang memiliki sedikit uang untuk diberikan dengan ikhlas, sebagaimana kepada orang kaya yang memberikan sebagian besar dari kelimpahan mereka....
Kerajaan Kristus harus lebih diutamakan dari kepentingan lain....(Allah) memberi makan burung pipit dan menghiasi bunga bakung; apakah Ia akan mengabaikan kebutuhan anak-anak-Nya. --Bible Echo (Aust.), 9 Desember 1895.