Rabu, 27 Juni 2012
Morning Worship (28 Juni 2012)
SEORANG SAHABAT BAGI YANG SUCI HATINYA
"Berbahagialah orang-orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" (Matius 5:8).
Orang yang suci hatinya akan melihat Allah. Meskipun semua orang akan melihat Kristus sebagai seorang hakim, orang yang suci hatinya akan memandang Dia sebagai seorang sahabat; karena Yesus berkata, "Aku tidak menyebutmu hamba-hamba-Ku; karena hamba tidak mengetahui apa yang tuannya lakukan; tetapi Aku menyebutmu sebagai sahabat-sahabat-Ku; karena segala sesuatu yang Aku dengar dari Bapa-Ku, Aku beritahukan kepadamu." Orang yang suci hatinya akan melihat Kristus sebagai sahabat dan saudara tertua.....
Dunia orang Kristen di zaman ini cenderung menerima cara berpikir Setan yang menyesatkan gantinya Firman Allah. Banyak orang telah memisahkan diri dari Allah oleh perbuatan jahat, dan mereka tidak suka memandang Allah atau mempertahankan-Nya dalam pengetahuan mereka. Mereka tidak ingin melihat Allah lebih daripada yang Adam lakukan ketika ia menyembunyikan diri dari Bapa surgawinya yang mendekat......
Kita harus memandang Yesus sebagai satu-satunya pengharapan kita untuk menghapuskan dosa kita, karena di dalam Dia tidak ada dosa. Ia jadi berdosa karena kita agar Ia bisa menanggung kesalahan kita, berdiri dihadapan Bapa sebagai orang bersalah menggantikan kita, sementara kita yang percaya kepada Dia sebagai Juruselamat pribadi, akan dianggap bersih dari pengaruh dosa yang mencemarkan, karena kebaikan-Nya. Melalui kebenaran Kristus kita dianggap tak bersalah. Kristus telah memberikan bukti kepada semua manusia bahwa Ia sendiri mampu menanggung kesedihan, kesusahan, dan dosa manusia. Mereka yang meminta Kristus sebagai pengganti dan jaminan mereka, menggantungkan jiwa mereka yang tak berdaya pada Kristus, dapat bertahan memandang Dia yang tak terlihat. Ucapan, "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah" menjadi milik mereka.
Ketika kamu dikhianati ke dalam dosa, jangan putus asa. Jangan tunda dan berduka dalam ketidakpercayaan yang tak berpengharapan, tetapi bawa masalahmu seketika itu juga kepada Yesus......
Kristus melewati titik di mana Adam telah gagal, dan menebus kegagalannya yang memalukan. Ia dijadikan sempurna melalui penderitaan dan mampu menolong semua yang mengalami godaan....Ia mengetahui bagaimana bersikap simpati kepada setiap manusia, karena Ia telah menyamakan kepentingan-Nya dengan kepentingan mereka yang diselamatkan-Nya. Sungguh Yesus itu adalah Imam Besar yang ajaib! Kita bisa meletakkan beban jiwa kita kepada-Nya. --Signs of the Times, 3 Oktober 1895.
0 komentar: