Rabu, 20 Juni 2012
Morning Worship (21 Juni 2012)
KEKAYAAN YANG SEJATI
"Serigala
mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak
mempunya tempat untuk meletakkan kepala-Nya" (Matius 8:20).
Kristus
datang ke dunia ini untuk melayani kehidupan dengan penurutan sempurna
kepada hukum-hukum kerajaan Allah. Ia datang untuk mengangkat dan
meninggikan manusia, untuk menanamkan kebenaran yang bertahan lama bagi
mereka. Ia datang sebagai media di mana kebenaran itu ditanamkan. Di
dalam Dia ditemukan semua kesempurnaan yang diperlukan untuk
kesempurnaan tabiat yang mutlak.....
Kristus meninggalkan
kekuasaan tertinggi-Nya di istana surgawi, dan melepaskan jubah
kerajaan-Nya dan mahkota raja-Nya. Ia menyelubungi Keilahian-Nya dengan
kemanusiaan. Demi kita Ia menjadi miskin dalam kekayaan dan keuntungan
duniawi, agar manusia bisa kaya dalam kemuliaan kekal. Ia mengambil
tempat sebagai kepala keluarga manusia dan bersedia menahan pencobaan
dan godaan akibat dosa demi kita. Ia bisa saja datang dengan kekuatan
dan kemuliaan besar, dikawal oleh banyak sekali malaikat surga. Tetapi
tidak, Ia datang dalam kerendahan hati, dari keluarga yang sederhana. Ia
menjalani kehidupan orang miskin dan sering kekurangan dan lapar. Ini
Ia lakukan untuk menunjukkan bahwa kekayaan duniawi dan kedudukan tinggi
tidak menambah nilai jiwa dalam pandangan Allah. Ia tidak memberikan
kita anjuran untuk berpikir bahwa kekayaan membuat seseorang layak
mendapatkan kehidupan kekal.....
Penyerahan kepada dosa
itulah yang membawa kesusahan besar bagi jiwa. Bukan kemiskinan tetapi
ketidakmenurutan yang mengurangi pengharapan kita memperoleh kehidupan
kekal, yang Juruselamat bawakan kepada kita. Kekayaan sejati, kedamaian
sejati, kepuasan sejati, kebahagiaan kekal--semua ini hanya didapati
dalam penyerahan seutuhnya kepada Allah, di dalam penurutan sempurna
terhadap kehendak-Nya.
Kristus datang ke dunia kita untuk
menjalani kehidupan murni tanpa noda, dengan demikian memperlihatkan
kepada orang-orang berdosa bahwa di dalam kekuatan-Nya, mereka juga
dapat menuruti prinsip-prinsip suci Allah, hukum kerajaan-Nya. Ia datang
untuk memperlihatkan hukum itu dan membuatnya dihormati oleh
penurutan-Nya yang sempurna kepada prinsip-prinsipnya. Ia mempersatukan
kemanusiaan dan keilahian, agar manusia yang telah jatuh dapat turut
ambil bagian dalam sifat Ilahi dan dengan begitu lepas dari kejahatan
yang ada di dunia ini melalui hawa nafsu.....Dari Bapa, Kristus
terus-menerus menarik kekuatan yang menyanggupkan Dia menjaga
kehidupan-Nya bebas dari noda dosa. --Review and Herald, 4 Juli 1912.
0 komentar: