Rabu, 18 April 2012
Renungan Pagi (18 Mei 2012)
DUA JALAN
“Masuklah
melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan
yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan
dan sedikit orang yang mendapatinya”
(Matius 7:13,14)
Jalan-jalan
ini berbeda, terpisah, dan di arah yang berlawanan. Yang satu menuju
kehidupan kekal, yang lain menuju kematian. Juga ada perbedaan antara
orang-orang yang menempuh jalan itu. Satu jalan lebar dan mulus; dan
yang lain sempit dan sukar ditempuh. Begitu pula kelompok yang
menempuhnya bertentangan dalam hal tabiat, kehidupan, berpakaian, dan
percakapan.
Mereka
yang mengadakan perjalanan di jalan sempit sedang membicarakan sukacita
dan kebahagiaan di akhir perjalanan. Air muka mereka seringkali sedih,
namun bercahaya dengan sukacita yang suci. Seorang yang bersedih dan
mengenal kesedihan membuka jalan itu bagi mereka, dan menempuh jalan itu
sendiri. Para pengikut-Nya melihat jejak kaki-Nya dan terhibur. Ia
melewatinya dengan aman; begitu pula mereka, jika mereka mengikut Dia.
Di
jalan yang lebar semua sibuk dengan pakaian dan kesenangan mereka di
perjalanan. Mereka dengan bebas bersukaria dan bergembira, dan tidak
memikirkan akhir perjalanan mereka, tentang kehancuran tertentu yang
menantikan mereka. Setiap hari mereka semakin dekat dengan tujuan
mereka, namun mereka dengan mabuk terus melaju, lebih cepat dan lebih
cepat.
Mengapa
begitu sulit menjalani kehidupan yang menyangkal diri dan rendah hati?
Karena orang-orang yang mengaku Kristen tidak mati bagi dunia. Lebih
mudah hidup bagi Kristus setelah mati bagi dunia. Mereka menginginkan
sebisa mungkin seperti dunia namun ingin dianggap orang Kristen. Berapa
orang seperti itu berusaha mencari jalan lain. Dunia menarik mereka.
Mereka menemukan cukup banyak hal untuk menyibukkan pikiran mereka, dan
tidak memiliki waktu untuk bersedia bagi surga.
Orang
muda maupun yang tua mengabaikan pelajaran Alkitab dan tidak membuatnya
sebagai aturan hidup mereka. Buku penting itu, yang olehnya mereka akan
dihakimi, jarang dipelajari sama sekali. Cerita-cerita tak penting
dengan rajin dibaca, sementara Alkitab dilewatkan, diabaikan. Satu hari
akan tiba ketika semua kemauan, ingin sepenuhnya diperlengkapi oleh
kebenaran sederhana dari Firman Allah.
Ketika
kebenaran Alkitab mempengaruhi hati, hal itu menyebabkan satu keinginan
untuk terpisah dari dunia, seperti Tuhan. Mereka yang mengakrabkan diri
dengan Yesus yang lemah lembut akan berjalan bersama dengan Dia. –Signs of The Times, 1 April 1880.
0 komentar: