Selasa, 10 April 2012
PELAJARAN 2 TRIWULAN II 2012
Pelayanan Setiap Anggota
SABAT PETANG
BACALAH
UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Ef 4:12; 2 Kor
5:15-20; Yoh 4:35-41; 1 Tes 1:5-8; Kis 14:27.
AYAT HAFALAN:
“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9).
POKOK PIKIRAN: Seringkali
penginjilan dan kesaksian dilihat sebagai pekerjaan pendeta saja; sikap ini
sangat keliru.
Menurut Petrus, umat Allah dipilih, untuk menjadi “imamat yang rajani.” Oleh karena imam-imam pada zaman dulu mendapatkan sebuah tugas pelayanan, maka kita juga mendapatkan sebuah tugas pelayanan pada saat kita dipanggil ke dalam “keimamatan.” Tetapi, kita harus menyadari bahwa kita dipanggil bukan hanya sekadar untuk melakukan sebuah pelayanan. Yang pertama dan terutama Allah memanggil kita ke dalam sebuah hubungan dengan-Nya, dan dari hubungan itulah kita didorong untuk membagikan kepada orang lain hal-hal besar yang Allah sudah lakukan, dan sedang Dia lakukan, untuk kita. Inilah hati dan jiwa dari kesaksian pribadi.
Itulah sebabnya,
masing-masing kita memiliki sebuah pelayanan pribadi untuk dilakukan, hal itu mencakup
memberitakan keagungan-Nya, Dia yang telah memanggil kita “keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.”
Pekan ini kita
akan mendalami konsep “pelayanan setiap anggota” dan lihatlah bagaimana
pengalaman setiap individu turut memberikan kontribusi bagi pelayanan gereja
itu. Apa yang dimaksudkan di sini ialah bahwa setiap anggota memiliki peran
untuk dilakukan dalam pelayanan jangkauan keluar dari penginjilan.
Minggu,
08 April 2012
PELAYANAN
SETIAP ANGGOTA
Seringkali kita
mendengar keluhan umat Kristen yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki
bakat yang cukup untuk melakukan sesuatu yang berarti bagi Allah. Sementara
Setan senang bila kita berpikir demikian, Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa
semua umat Kristen memiliki satu pelayanan yang diberikan Allah. Masing-masing
kita perlu mengetahuinya dan dengan pertolongan rahmat Allah. Masing-masing
kita perlu mengetahuinya dan dengan pertolongan rahmat Allah bertekad
menggunakannya untuk kemuliaan-Nya.
Pelajari
Efesus 4:12 dan 2 Korintus 5:15-20. Apakah yang ayat-ayat ini katakan tentang
pelayanan setiap anggota?
Efesus
4:12
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
2
Korintus 5:15-20
5:15 Dan Kristus
telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk
dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk
mereka.
5:16. Sebab itu
kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami
pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi
menilai-Nya demikian.
5:17 Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.
5:18 Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada
kami.
5:19 Sebab Allah
mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan
pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
5:20 Jadi kami
ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan
perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu
didamaikan dengan Allah.
Paulus dengan
jelas mengatakan bahwa orang-orang kudus diperlengkapi untuk sebuah pelayanan.
Setiap orang yang sudah didamaikan dengan Allah melalui pengorbanan Yesus
diberikan pelayanan pendamaian dan merupakan duta bagi Kristus. Duta adalah
seorang yang mewakili satu pemerintahan atau kepala negara. Konsep ini
menekankan pentingnya hubungan pribadi antara Kristus dan semua orang yang
telah diperdamaikan dengan-Nya, saat mereka membawa kabar tentang kasih dan
rahmat-Nya kepada dunia.
Ada banyak
pendapat yang berbeda tentang arti kata pelayanan. Saat ini
pelayanan dilihat sebagai suatu pekerjaan yang dilakukan pendeta, bagaimanapun
pendeta itu “ada dalam pelayanan.” Meskipun beberapa orang yang terlibat dalam
pelayanan penggembalaan memiliki pekerjaan dan keahlian tertentu, Alkitab
dengan tegas menyatakan bahwa sebagian dari tugas pendeta adalah memperlengkapi
anggota untuk pelayanan perorangan.
Kitab Perjanjian
Baru memberikan bukti bahwa umat percaya pada zaman dulu sangat mengerti
tentang konsep pelayanan setiap anggota. Ke mana pun mereka pergi, situasi apa
pun yang mereka hadapi, mereka semua mengkhotbahkan tentang Tuhan Yesus (lihat
Kisah 8:1-4).
Ada cara lain
yang Yesus gunakan untuk menunjukkan bahwa kita semua memiliki pelayanan khusus
untuk dilakukan. Yesus menyatakan bahwa Dia tidak datang untuk dilayani
melainkan untuk melayani (lihat Matius 20:28; Lukas 22:27). Dia
juga mengatakan bahwa pengikut-Nya juga harus menjadi pelayan (lihat
Matius 23:11; 20:26,27).Jika hal itu bukanlah pelayanan yang sejati, lalu
apa?
Yesus tidak
hanya sekedar meminta kita untuk menjadi pelayan; Dia menuntun kita untuk
mengerti bahwa pelayanan seorang hamba merupakan hasil dari hubungan kita dengan
Yesus. Ayat-ayat ini menggambarkan kehidupan dari orang yang memiliki
persekutuan dengan Pelayan Yesus Kristus yang menderita. Ayat-ayat di atas juga
meneguhkan pendapat bahwa untuk dapat tetap hidup di dalam Kristus kita harus
melanjutkan pelayanan-Nya.
Seberapa
besarkah keinginan Anda melayani orang lain? Apakah hal itu merupakan kerinduan
hatimu, ataukah Anda lebih cenderung untuk mendapatkan sesuatu dari orang lain
gantinya memberi? Bagaimanakah caranya Anda memperkembang sikap melayani dengan
lebih baik lagi?
Senin, 09
April 2012
MEMERLUKAN
PARA PEKERJA
Kadang kala kita
diutus untuk memanen di tempat mana orang lain sudah membajak, menabus benih,
dan menyirami tanaman itu. Meskipun kadangkala kita temukan kesempatan di mana
seorang membajak, menabus, menyiram, dan sekaligus menuai dalam satu ladang
yang sama, ini merupakan suatu hal yang luar biasa. Dalam dunia modern,
orang-orang berpindah ke dalam dan ke luar lingkaran pengaruh kita, dan kita
harus bersedia untuk membangun pekerjaan penginjilan yang orang lain sudah
mulaikan.
Baca
Yohanes 4;35-41. Sementara kita sangat bersemangat ketika melakukan penuaian
satu jiwa yang mengalami pertumbuhan rohani, apakah yang ayat-ayat ini ajarkan
pada kita untuk bersukacita dengan orang-orang yang telah memberikan kontribusi
untuk mempersiapkan tuaian itu?
4:35
Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah
menguning dan matang untuk dituai.
4:36 Sekarang
juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang
kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
4:37 Sebab dalam
hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
4:38 Aku
mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain
berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka."
4:39 Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat."
4:40 Ketika
orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya
Ia tinggal pada mereka; dan Iapun tinggal di situ dua hari lamanya.
4:41 Dan lebih
banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya,
Biasanya jika berbicara
tentang penuaian, maka kita akan menentukan waktu khusus pada tahun di mana
tuaian siap untuk dipanen. Untuk beberapa hasil bumi ada musim-musim panen yang
tertentu. Dalam dunia rohani, tidak ada waktu khusus untuk penuaian. Yesus
menekankan hal ini dalam Yohanes 4:35. Dalam istilah pertanian, masa untuk
menuai mungkin masih empat bulan lagi, tetapi untuk orang-orang yang telah
bersedia menerima Yesus, merupakan bagian dari ladang yang sudah siap untuk
dituai.
Di sumur Yakub,
Yesus menaburkan benih Injil dalam hati wanita Samaria. Selanjutnya, wanita itu
menaburkan benih Injil di hati penduduk Sikhar, kemudian orang-orang Samaria
itu berjalan menjumpai Yesus sambil melewati ladang gandum yang belum siap
dituai. Seperti yang terjadi pada murid-murid Yesus, Tuhan mengajak kita untuk
selalu bersedia menuai tuaian yang telah matang dari ladang dunia.
Bacalah 2
Petrus 3:9. Mengapa Allah begitu giat mengajak para pekerja untuk pergi
memungut hasil panen?
3:9. Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Oleh karena
kasih dan simpati Allah yang besar kepada umat manusia sehingga Dia merindukan
agara para pekerja pergi memungut hasil panen (lihat Matius 9:36-38). Pada
waktu kita memperhatikan ladang dunia saat sekarang, tuaian itu nampaknya
sangat banyak namun pekerja sangat sedikit. Murid-murid disuruh untuk meminta
kepada tuan yang empunya tuaian agar mengirimkan pekerja-pekerja
untuk menuai tuaian itu. Pada saat murid-murid Tuhan di zaman modern ini
berdoa, Roh Kudus akan membuka jalan supaya kita dapat melakukan apa yang Dia
sudah perintahkan untuk kita lakukan.
Pikirkanlah
beberapa hari yang lalu. Berapa banyak kesempatan yang Anda memiliki untuk
dapat menyaksikan iman Anda, untuk menanamkan benih-benih yang dapa dituai pada
masa yang akan datang? Berapa banyakkah kesempata yang Anda gunakan dengan
baik? Berapa kalikah Anda membiarkan kesempatan itu berlalu begitu saja?
Selasa,
10 April 2012
PERORANGAN
TETAPI BERSAMA-SAMA
Gereja lokal
bukan hanya sekelompok orang yang satu kali sepekan duduk bersama dalam satu
ruangan selama beberapa jam tanpa hubungan satu dengan yang lainnya. Menurut
Alkitab, gereja adalah sebuah kelompok orang yang memiliki hubungan yang kuat
seperti bagian-bagian tubuh yang menyatu satu dengan yang lainnya. Namun, ada
saja kemungkinan di mana orang-orang dapat bertemu secara tetap tanpa harus
menjadi bagian dari tubuh Kristus. Meskipun kenyataan yang menyedihkan ini
dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan gereja, kita teap berfokus pada
kebutuhan untuk tetap bersatu dalam penginjilan dan kesaksian.
Bacalah
Efesus 4:16. Apakah yang terjadi pada efektivitas dan pertumbuhan tubuh
seseorang jika dia kehilangan sikut, pergelangan tangan, atau lutut? Dan apakah
maksud kiasan Paulus sehubungan dengan gereja sebagai satu tubuh (umat percaya)
yang telah diberikan misi penginjilan?
Efesus
4:16
4:16 Dari
pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh
pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap
anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Paulus berkata
bahwa gereja dapat bertumbuh jika semua anggota berpartisipasi melakukan
fungsinya. Apakah pendapat kita mengenai gereja yang tidak bertumbuh? Reaksi
kita yang pertama mungkin menyalahkan mereka yang tidak melakukan tugasnya.
Mungkin saja pendapat itu benar, namun cobalah pikirkan: Betapa seringkah
gereja merampas kesempatan dari anggota jemaat untuk memberikan kontribusi
kepada tubuh Kristus (gereja)? Jika pemimpin gereja tidak mengerti
prinsip pelayanan setiap umat percaya, mereka tidak akan
mengusahakan keterlibatan yang maksimal dari setiap anggota dalam kehidupan dan
pelayanan gereja.
Baca 1
Tesalonika 1:5-8. Apakah jemaat Tesalonika lakukan terhadap Injil yang mereka
terima dari Paulus?
1
Tesalonika 1:5-8
1:5 Sebab Injil
yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi
juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh.
Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1:6. Dan kamu
telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu
telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1:7 sehingga
kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia
dan Akhaya.
1:8 Karena dari
antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja,
tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah,
sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.
Jemaat di
Tesalonika merupakan sebuah contoh dari sebuah gereja yang telah menerima Injil
dan membagikannya. Allah selalu menginginkan agar gereja-Nya berperan dengan
cara yang sama.
Ada banyak
berkat yang diterima bilamana setiap anggota turut bekerja dalam strategi
penginjilan gereja yang terencana dengan baik. Di sini kita akan memfokuskan
diri pada pentingnya dorongan semangat dan pertanggungjawaban. Bekerja secara
tim menyanggupkan kita untuk memperhatikan hal-hal tadi dengan serius.
Kurangnya dukungan dari kelompok kerja menyebabkan pelayanan dari anggota awam
berhenti. Meskipun masing-masing individu memiliki talenta dan karunia khusus,
bekerja dengan tujuan yang sama melalui strategi bersama (secara gereja)
merupakan hal yang ideal. Demikian halnya, dinamika kelompok dapat meningkatkan
rasa tanggungjawab, bukan untuk mencari kesalahan tetapi dengan tujuan untuk
memeriksa dan mengevaluasi kembali.
Bagaimanakah
caranya Anda meningkatkan kerjasama dengan anggota jemaat dalam program
jangkuan keluar? Mengapa kita begitu mudah berpuas diri, mengantuk, dan
berfokus pada kepentingan diri sendiri?
Rabu, 11
April 2012
BEKERJA
SAMA, DENGAN ALLAH
Kemarin kita
telah mencatat pentingnya bekerjasama dalam penginjilan secara gereja. Kita
juga perlu mengerti bahwa tujuan kerjasama kita adalah untuk menggenapi rencana
Ilahi. Itulah sebabnya, pada saat gereja memikirkan tentang strategi bersaksi
dan penginjilan, anggota jemaat harus memiliki keyakinan kuat bahwa mereka
sedang bekerja sama dengan Allah yang selalu memotivasi, mengarahkan,
mendorong, dan memberikan kemajuan.
Baca
Kisah 2:47 dan 1 Korintus 3:5-9. Apakah peranan Allah dalam usaha-usaha gereja
untuk membagikan Injil?
Kisah
2:47
2:47 sambil
memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah
jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.
1
Korintus 3:5-9
3:5. Jadi,
apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi
percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam,
Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu
yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang
memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang
menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima
upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami
adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Baca 2
Petrus 3:9 dan Titus 2:11. Apakah yang memotivasi dan mendorong umat percaya
untuk bekerja sama dengan Allah?
2
Petrus 3:9
3:9. Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai
kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan
ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Titus
2:11
2:11. Karena
kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Alkitab penuh
dengan bukti-bukti tentang kasih Allah bagi manusia, ciptaan-Nya yang termulia.
Tidak heran, jika Dia mengambil inisiatif dalam upaya penyelamatan umat
manusia. Sebenarnya, salib saja sudah cukup memberikan bukti agar kita dapat
menyadari betapa dalamnya Allah mengasihi kita dan merasakan betapa besar
kerinduan-Nya supaya kita dapat masuk dalam kerajaan-Nya yang kekal. Tuhan sesungguhnya
sudah menjangkau dan memberkati kita, melalui kasih karunia-Nya; dan kasih
karunia-Nya yang ajaib ini, seperti yang dinyatakan di salib, menimbulkan
kerinduan di dalam hati kita membagikan apa yang kita sudah terima dengan
Cuma-Cuma(lihat Mat 10:8).
Meskipun
murid-murid mencoba bekerja sendiri (lihat Mat. 17:14-21), namun
sebagian besar pengalaman mereka adalah hasil dari kerja sama antara Allah dan
manusia.
Yesus memanggil
murid-murid-Nya yang mula-mula dan berjanji untuk menjadikan mereka penjala
manusia. Dia mengajar dan memperlengkapi mereka, dan melalui pelayanan mereka
banyak orang yang percaya kepada Yesus. Bagaimanapun juga, masih ada aspek
Ilahi yang mereka butuhkan setelah Yesus kembali ke surga. Itu adalah kuasa Roh
Kudus, yang memberi kuasa kepada gereja yang mula-mula dalam tugas-tugas
penginjilan dan kesaksian.
Mereka yang
terlibat dalam penginjilan saat ini masih menjadi teman sekerja Allah untuk
keselamatan orang lain. Kita perlu berdoa supaya Roh Kudus mengajar kita
bagaimana menyatakan kasih dan perjanjian Allah dengan cara yang dapat menjamah
hati mereka yang membutuhkan Juruselamat. Kita perlu menyadari bahwa tanpa
Allah kita tidak dapat berbuat apa-apa, dan hanya dengan iman, penyerahan,
kerendahan hati, serta kerelaan untuk berkorban demi pelayanan bagi orang lain
kita dapat menjadi saksi yang efektif dalam tangan Allah. Diri haruslah
dikesampingkan supaya Tuhan dapat menggunakan kita seefektif mungkin.
Kamis, 12
April 2012
MEMBERI
LAPORAN KEPADA GEREJA
Pekan ini kita
telah mencatat beberapa aspek penting dari pelayanan orang percaya bagi Allah.
Sekarang kita dapat menyentuh aspek “pelaporan” (lebih rinci dalam pelajaran
12). Melaporkan kegiatan menginjil bersaksi kepada gereja memberikan dorongan
dan berkat. Laporan-laporan itu dapat menerima dukungan moril dari anggota
jemaat, dan mereka yang mendengarkan laporang itu diberkati saat mereka
menyadari apa yang Allah telah kerjakan melalui umat-Nya.
Baca Kisah
14:27 dan 15:4. Menurut Anda mengapakah laporan-laporan itu dibawa ke dalam
gereja?
Kisah
14:27 dan 15:4
14:27 Setibanya
di situ mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceriterakan segala
sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah
membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman.
15:4 Setibanya
di Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan
penatua-penatua, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan
dengan perantaraan mereka.
Dengan membaca
konteks ayat di atas kita dapat melihat bahwa laporang itu dibawa ke dalam
gereja setelah melalui satu masa penginjilan lintas budaya yang cukup panjang.
Waktu yang disediakan untuk mendengarkan laporan telah menunjukkan bahwa gereja
memperhatikan, dan mendukung upaya penyebaran Injil.
Kitab Kisah Para
Rasul seluruhnya merupakan laporan tentang usaha penginjilan gereja, dan buku
itu dipenuhi pelajaran-pelajaran untuk gereja modern. Pentingnya laporan itu
sangat jelas terlihat saat kita membayangkan apa yang akan terjadi pada buku
Kisah seandainya semua laporan penginjilan itu dihapuskan.
Baca
Markus 6:30. Menurut Anda apakah alasan murid-murid itu melaporkan kepada Yesus
hal-hal mereka telah lakukan?
Markus
6:30
6:30. Kemudian
rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya
semua yang mereka kerjakan dan ajarkan.
Memang benar ada
kesaksian pribadi dan penginjilan yang terjadi secara spontan, namun ada
benarnya juga gereja secara keseluruhan harus memiliki pendekatan yang
terencana. Bekerja dengan strategi gereja secara keseluruhan menolong kita
untuk tetap fokus dan membuat kemajuan-kemajuan yang logis. Hal ini juga
menyediakan kesempatan rutin untuk mengevaluasi dan memberikan laporan.
Melaporkan bukanlah sekadar mendaftarkan hal-hal yang kita lakukan. Dengan
memberi laporan, gereja dan mereka yang bersaksi kembali dapat melihat bahwa
mereka adalah teman sekerja Allah.
Beberapa orang
segan untuk memberikan laporan sebab mereka merasa bahwa itu merupakan bentuk
kesombongan pencapaian manusia, namun dengan laporan-laporan kita, Allah
dipermuliakan, dan iman gereja-Nya dikuatkan. Umat Kristen yang mula-mula
memuliakan Allah pada saat mereka mendengarkan laporan penginjilan dari Rasul Paulus (lihat
Kisah 21:19,20).
Jika Anda
diminta memberi laporan pada jemaat tentang usaha-usaha penginjilan yang
baru-baru ini Anda lakukan, apakah yang Anda akan katakan? Apakah yang
digambarkan oleh jawaban itu tentang diri Anda, dan apakah yang perlu diubah
dari kehidupan Anda saat ini?
Jumat, 13
April 2012
PENDALAMAN: Memilih
satu pelayanan di mana Kita Terlibat di Dalamnya.
Pekan lalu Anda
diajak untuk memikirkan semua bidang penginjilan dan kesaksian dalam kehidupan
jemaat di mana Anda sering terlibat, atau bersedia untuk terlibat di dalamnya
jika diminta. Tantangan pada pekan ini ialah bagaimana Anda menentukan sebuah
aktivitas penginjilan dan terlibat di dalamnya. Bagian-bagian utama dari fokus
pekan ini adalah sebagai berikut:
1. Cobalah periksa kembali kegiatan-kegiatan penginjilan di mana Anda dapat
terlibat. Saring daftar tersebut sampai tinggal dua atau tiga bidang pelayanan
penginjilan di mana Anda rasa cocok dengan talenta yang Anda miliki dan Anda
yakin bahwa Allah memanggil Anda untuk melakukannya.
2. Saring lagi daftar yang Anda miliki dengan mempertimbangkan berapa banyak
waktu yang dapat disisihkan secara rutin setiap pekan untuk satu pelayanan.
Rencanakan juga untuk membuat komitmen dalam suatu pelayanan yang
berkesinambungan selama satu tahun sehingga Anda dapat bergerak melalui tahap
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
3. Pilihlah sebuah pelayanan dan beritahukanlah kepada gembala jemaat atau
pemimpin pelayanan perorangan di jemaat Anda tentang kerinduanmu untuk terlibat
di dalam bidang yang Anda pilih. Mintalah agar diadakan rapat khusus dimana
Anda dapat membagikan ide-ide dan impian-impian Anda. Selidikilah rencana
mereka untuk penginjilan gereja dan pastikan agar Anda dapat terlibat di
dalamnya atau pilihlah pelayanan khusus di mana ide-ide Anda dapat
menyempurnakan rencana yang gereja sudah miliki.
4. Dengan rendah hati tanyalah gembala jemaat dan pemimpin pelayanan
perorangan untuk membagikan pendapatnya tentan kepantasan Anda untuk bergabung
dalam pelayanan yang Anda sudah pilih. Mereka menginginkan supaya Anda sukses
di bidang penginjilan dan kesaksian yang Anda sudah pilih, itulah sebabnya
nasihat mereka sangat berharga.
PERTANYAAN
UNTUK DIDISKUSIKAN:
1. Bagaimanakah kutipan berikut
berhubungan dengan kebenaran Alkitab mengenai keimamatan orang percaya?
Bagaimanakah hal itu dapat memenuhi kebutuhan setiap anggota agar mereka dapat
bekerja sama? “Pekerjaan Allah di bumi ini tidak pernah akan diselesaikan
sebelum pria dan wanita sebagai anggota-anggota gereja kita beramai-ramai terjun
ke dalam pekerjaan itu, dan menyatukan usaha mereka dengan usaha para pendeta
dan pegawai gereja.”—Ellen G. White,Pelayanan Injil, hlm.306
2. Dalam UKSS masing-masing,
diskusikanlah strategi yang dapat dibuat untuk menyadarkan anggota jemaat bahwa
mereka sangat dibutuhkan bagi kesaksian dan penginjilan gereja. Berapa baikkah
Anda telah mengusahakan keterlibatan anggota secara maksimum?
0 komentar: