Selasa, 10 April 2012
PELAJARAN 1 TRIWULAN II 2012
PELAJARAN 1 TRIWULAN II 2012
Menjelaskan Arti Penginjilan dan Kesaksian
SABAT PETANG
BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI: Kis.
4:33; 13:48; 1 Yoh. 1:3; Kis. 13:1-49; 22:2-21; 1 Ptr. 3:15.
AYAT HAFALAN: "Karena itu pergilah,
jadikanlah segala bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Ron Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Ku-perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman" (Matius 28:19, 20).
Pokok Pikiran: Jika kita mau terlibat dalam menggenapi amanat agung Injil, kita harus mengerti apa yang dimaksudkan dengan "penginjilan" dan "bersaksi. "
Seringkali seorang pekerja diberikan
sebuah "uraian tugas." Hal itu berupa catatan rinci dari tanggung
jawab yang diharapkan dapat dia kerjakan. Alkitab juga berbicara tentang
"uraian tugas," dan dalam hal ini untuk umat Allah. Dalam 1 Korintus
15:58, Rasul Paulus menasihati umat percaya di Korintus agar "giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan." Sementara Paulus tidak menjelaskan
pekerjaan apa yang dia maksudkan, ungkapan yang sama digunakan dalam 1 Korintus 16:10, di mana
hal itu ditujukan untuk pekerjaan Tuhan yang telah dikerjakan oleh Timotius dan
Paulus dalam penginjilan dan kesaksian tentang Yesus Kristus serta rencana
keselamatan. Dengan demikian, nasihat Paulus di pasal lima belas sesungguhnya
mencakup pekerjaan penyebaran Injil.
Pekan ini kita akan mempelajari apakah
penginjilan dan kesaksian itu sebe-narnya; dengan kata lain, kita mencoba
membuka "uraian tugas kita."
*Pelajari pelajaran pekan ini untuk
persiapan Sabat, 7 April.
Minggu 1
April
PENGINJILAN
ADALAH . . . ?
Kita mendapatkan sebuah gambaran yang jelas
tentang arti penginjilan ketika kita memeriksa kembali aktivitas para penginjil
yang mula-mula. Meskipun dunia yang mereka hadapi berbeda dengan dunia pada saat ini, tetapi
sama-sama dunia yang telah jatuh dalam dosa dan sudah rusak—dengan
demikian sama-sama memerlukan pengharapan dan keselamatan. Lebih dari satu abad
yang silam, seorang ahli filsafat Jerman bemama Arthur Schopenhauer, secara
berlebihan (sebelumnya
dia tidak dikenal sebagai "ahli filsafat pesimisme") menggambarkan
keadaan manusia sebagai berikut: "setiap orang yang pernah hidup di dunia
ini lebih dari satu kali mengharapkan bahwa dia tidak harus hidup lagi melewati
hari berikutnya."—The World as Will and Idea, hlm. 204. Hanya sedikit yang berubah
dari zaman para rasul, zaman Schopenhauer, sampai pada zaman di mana kita
hidup. Dengan demikian, poin-poin penting dari khotbah penginjilan pada abad pertama
haruslah juga menjadi pokok pembahasan penting untuk saat ini.
Baca Kisah 4:33; 5:42; 2:36-39; 7:56; 13:48.
Topik-topik khusus apa sajakah yang dikhotbahkan oleh para rasul dan juga perlu
dimasukkan dalam seri kebaktian kebangunan rohani pada saat ini?
Kisah 4:33; 5:42; 2:36-39; 7:56; 13:48
4:33 Dan dengan
kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus
dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
5:42 Dan setiap
hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah
orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias.
2:36 Jadi
seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus,
yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37. Ketika
mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya
kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
2:38 Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi
kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
7:56 Lalu
katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di
sebelah kanan Allah."
13:48 Mendengar
itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan
firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal,
menjadi percaya.
Untuk menjadi seorang penginjil dalam
konteks apa pun, maka orang itu "~ harus memiliki pemahaman dan pengalaman
pribadi tentang "Injil kekal." Injil inilah yang pada akhirnya
menghasilkan kepercayaan, pengakuan, pertobatan, baptisan dan pemuridan, serta
janji hidup yang kekal.
Para pemimpin Yahudi melihat adanya suatu
alasan di balik keberanian para rasul yang kemudian meyakinkan mereka bahwa para
rasul itu pernah hidup bersama dengan Yesus (lihat Kisah 4:13). Nampaknya
para pemimpin itu berkesimpulan demikian karena mereka dihadapkan dengan
sekelompok orang yang tidak dapat membicarakan hal yang lain kecuali mengenai
kehidupan dan ajaran Yesus. Penginjilan dan kesaksian memang harus membicarakan
tentang kehidupan dan ajaran Yesus, perubahan yang telah dihasilkan oleh ajaran
dan keyakinan itu dalam kehidupan pribadi umat percaya, dan perbedaan yang
Yesus dapat buat dalam kehidupan siapa saja yang menerima-Nya sebagai Tuhan dan
Juruselamat.
Sangat penting untuk melihat penginjilan
dan kesaksian sebagai suatu proses yang berkelanjutan daripada sekadar sebuah
program atau peristiwa. Bagian penting dari proses itu adalah penerimaan dan
perawatan. Kata bertekun dalam Kisah 2:42 menunjukkan suatu komitmen
yang kuat dari umat percaya kepada strategi
pertumbuhan rohani yang berkesinambungan. Dengan jelas, jemaat yang mula-mula
melihat penginjilan lebih dari sekadar mengkhotbahkan sebuah pekabaran. Proses
penginjilan yang mereka lakukan tidak berakhir sampai orang itu menjadi murid
dan telah benar-benar diterima ke dalam persekutuan umat percaya.
Dari semua janji yang terdapat dalam Injil, janji
apakah yang sangat memberikan harapan bagi Anda? Bagaimanakah Anda belajar
bergantung dan berpegang kepada janji, tidak peduli betapa sukar situasi yang
Anda hadapi?
Senin 2 April
KESAKSIAN ADALAH
. . . ?
Seorang saksi adalah orang yang memberikan
suatu kesaksian, yang menyatakan sesuatu yang dia ketahui berdasarkan
pengalaman pribadi. Sebuah kesaksian pribadi mengenai pekerjaan Allah dalam
kehidupan seorang Kristen sangatlah berkuasa. Pada suatu peristiwa Yesus
menyembuhkan orang yang dirasuk Setan (lihat Mrk. 5:1-19). Pada
saat orang yang disembuhkan itu mau mengikut Yesus, Yesus mengatakan kepadanya:
"Pulanglah kerumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada
mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana la
telah mengasihani engkau." (Mrk. 5:19).
Sudah pasti, waktu yang singkat bagi Yesus
tinggal bersama orang ini tidaklah cukup untuk mengajarkan keterampilan
mengajar atau berkhotbah. Namun, Yesus menyuruh dia untuk bersaksi tentang apa
yang dia ketahui. Itulah sebabnya Dia berkata padanya, "Pergi dan
beritahukanlah."
Baca Markus 5:18-20; Kisah 22:15,16; dan 1 Yohanes
1:3. Hal penting apakah yang secara bersamaan dinyatakan oleh ayat-ayat tersebut?
Markus 5:18-20;
5:18 Pada waktu
Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu
meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia.
5:19 Yesus tidak
memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke
rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka
segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah
mengasihani engkau!"
5:20 Orang
itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang
telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.
Kisah 22:15,16;
22:15 Sebab
engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat
dan yang kaudengar.
22:16 Dan
sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis
dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!
1 Yohanes 1:3
1:3 Apa yang
telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu
juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami
adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
Allah telah memberi kita tanggungjawab untuk menyaksikan bagaimana
Dia telah mengubah hidup kita seperti yang Dia telah lakukan kepada orang yang
tadinya kerasukan Setan di Gadara dan kepada pengikut-Nya yang lain.
Bersaksi, ialah membagikan kepada orang
lain pengalaman pribadi Anda dengan Allah—dengan tujuan untuk
mendorong orang lain supaya mau menerima Kristus—tidak perlu terorganisasi rapi
seperti radio, televisi, atau kebaktian kebangunan rohani. Menjadi seorang
saksi dapat terjadi secara spontan sebab kesempatan untuk berbagi cerita
tentang Yesus dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Kita
harus siap sedia dalam segala kesempatan untuk membagikan pengetahuan dan
pengalaman kita.
Mengenai hubungan antara bersaksi dan
penginjilan, masing-masing memiliki strategi yang berbeda untuk menjangkau
tujuan memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus. Bersaksi dapat dilakukan dengan
spontanitas dan untuk waktu yang singkat, sementara penginjilan cenderung lebih kepada jangka panjang dan terencana. Kadangkala penginjilan
yang terencana dikuatkan oleh kesaksian pribadi dari anggota yang terlibat, dan
sebaliknya terkadang kesaksian yang terjadi secara spontan dapat menuntun
orang ke dalam program yang lebih terencana. Bagaimanapun hal itu dilakukan,
keduanya merupakan bagian penting dalam proses secara keseluruhan. Pada saat
kita membagikan apa yang Yesus telah lakukan bagi kita, mereka yang terbuka
pada pekerjaan Roh Kudus akan memiliki kerinduan untuk mengetahui lebih banyak
lagi. Doktrin, teologi, kepercayaan, mudah diperdebatkan. Tetapi, tidaklah
terlalu mudah untuk mendebat kesaksian pribadi.
Kapankah
terakhir kali Anda dapat bersaksi kepada seseorang tentang apa yang Kristus
lakukan bagi Anda? Apakah yang Anda ceritakan? Apakah reaksi dari para pendengar?
Bagaimanakah Kristus telah mengubah hidup Anda? Apakah yang ada dalam hidup
Anda yang membuat seseorang ingin belajar lebih banyak lagi tentang Yesus?
Selasa
3 April
BUKTI ALKITABIAH
Umat percaya mula-mula, juga menghadapi
rintangan yang perlu diatasi ketika mereka berkomitmen untuk menyebarkan
kabar baik tentang Yesus. Salah satu rintangan itu adalah karena kebanyakan di
antara mereka tidak dididik di sekolah agama pada saat itu, dengan demikian, mereka tidak
punya kredibilitas atau hanya sedikit, dalam pandangan gereja yang ada waktu
itu.
Meskipun memiliki banyak tantangan, para rasul
dan umat percaya lainnya merasakan
panggilan Allah untuk melanjutkan penginjilan dan kesaksian. Berkat pengampunan dan jaminan yang mereka rasakan
secara pribadi memaksa mereka untuk
bersaksi. Bersaksi adalah hasil alami dari pertobatan.
Baca Kisah 13:1-49. Pekerjaan apakah yang diminta
Roh Kudus untuk dikerjakan
oleh Barnabas dan Paulus?
"Firman Allah" yang telah dikhotbahkan di
mana-mana kebanyakan terdiri dari pasal-pasal Perjanjian Lama yang menjanjikan
kedatangan Mesias. Ayat-ayat ini yang
meramalkan kematian dan kebangkitan Juruselamat, juga pengampunan dan pembenaran yang ditawarkan-Nya
kepada semua orang berdosa, meyatakan sudah digenapi dalam kehidupan Yesus dari
Nazaret.
Perjanjian Baru dengan jelas menyatakan apa
yang telah disaksikan dan dikhotbahkan oleh umat percaya mula-mula. Hal-hal yang
selalu ditekankan antara lain yaitu:
Yesus Kristus adalah Tuhan; keselamatan melalui kebenaran-Nya, kerajaan Allah yang datang, dan janji
kehidupan yang kekal.
Pelajari Kisah 6:1-7. Perhatikan ayat 4 dan 7. Apakah
yang menyanggupkan
jemaat mula-mula melakukan penginjilan yang berhasil bersama para pemimpin rohani di Yerusalem?
Kisah 6:1-7
6:1. Pada masa
itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara
orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena
pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
6:2 Berhubung
dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata:
"Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk
melayani meja.
6:3 Karena itu,
saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang
penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
6:4 dan supaya
kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
6:5 Usul itu
diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang
penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan
Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
6:6 Mereka itu
dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan
tangan di atas mereka.
6:7 Firman Allah
makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga
sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Banyak orang yang percaya kepada Yesus dan
menerima Dia sebagai Juruselamat pribadi mereka karena kesaksian orang-orang
percaya yang menceritakan pengalaman-pengalaman perubahan hidup mereka sendiri dan
bukan hanya karena orang banyak itu melihat
peristiwa-peristiwa mukjizat yang telah terjadi.
Meskipun kesaksian-kesaksian dari para penginjil yang
mula-mula itu
begitu hebat dan meyakinkan, orang-orang ini selalu merujuk kepada Kitab Suci. Mereka selalu menggunakan
Alkitab untuk menginterpretasikan
pengalaman-pengalaman mereka. Seberapa dalamkah pengetahuan Anda tentang Alkitab, dan bagaimanakah Anda
dapat memiliki pendirian
yang cukup teguh pada kebenaran itu untuk dapat menggunakannya lalam kesaksian
Anda?
Rabu 4 April
MENCERITAKAN
CERITA KITA
Sebagaimana yang telah dituliskan sebelumnya,
kesaksian yang paling berkuasa yang dapat dilakukan oleh seorang umat percaya
bagi Yesus adalah dengan menyaksikan pengalaman pribadi. Yaitu, membagikan apa
yang Allah telah lakukan bagi saya dan bagaimana Dia telah mempengaruhi
kehidupan dan pengalaman saya. Biasanya kesaksian pribadi diceritakan dalam tiga
bagian yang berbeda. Bagian pertama adalah suatu uraian singkat kehidupan umat
percaya sebelum menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi. Bagian kedua adalah
sebuah penjelasan tentang bagaimana seseorang dapat bertemu dengan Tuhan.
Bagian ketiga adalah penjelasan tentang pengalaman hidup sejak mengenal Yesus.
Bacalah Kisah 22:2-21. Pembelaan Paulus di
hadapan sidang Yerusalem disampaikan dalam bentuk kesaksian pribadi. Poin-poin
apa sajakah yang dia buat dalam setiap bagian dari kesaksiannya?
1.
Kehidupannya
sebelum mengenal Yesus (ayat 3-5):________________________
22:3. "Aku adalah orang Yahudi,
lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan
teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku
menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu
ini.
22:4 Dan aku telah menganiaya
pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan
kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara.
22:5 Tentang hal
itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka
aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah
pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga
di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
2. Bagaimana
dia bertemu Tuhan (ayat 6-16):_________________________
22:6 Tetapi dalam perjalananku ke sana,
ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah
cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku.
22:7 Maka rebahlah aku ke tanah dan aku
mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau
menganiaya Aku?
22:12 Di situ ada seorang bernama
Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara
semua orang Yahudi yang ada di situ.
22:13 Ia datang berdiri di dekatku dan
berkata: Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu
juga aku melihat kembali dan menatap dia.
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang
kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang
Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus menjadi
saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
22:16 Dan sekarang, mengapa engkau masih
ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil
berseru kepada nama Tuhan!
3. Kehidupannya
sejak dia bertobat (ayat 17-21):______________________
22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem
dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa
ilahi.
22:18 Aku melihat Dia, yang berkata
kepadaku: Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan
menerima kesaksianmu tentang Aku.
22:19 Jawabku: Tuhan, mereka tahu, bahwa
akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan
yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah
mereka.
22:20 Dan ketika darah Stefanus,
saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku
menjaga pakaian mereka yang membunuhnya.
22:21 Tetapi kata Tuhan kepadaku:
Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa
lain."
Meskipun Anda dilahirkan dalam rumah
tangga Kristen dan tidak mengalami pengalaman pertobatan yang dramatis, Anda
pasti memiliki saat-saat istimewa di mana Anda membuat komitmen pribadi untuk
Yesus Kristus. Renungkanlah pengalaman hidupmu dan cobalah menulis beberapa hal
yang dapat menolong Anda untuk membuat sebuah kesaksian pribadi yang dapat Anda
saksikan.
1. Hidup
saya sebelum mengenal Yesus (atau sebelum sayamembuat komitmen
untuk
Dia):___________________________________________________
2. Bagaimana
saya bertemu dengan Yesus (atau apa yang mendorong saya membuat komitmen bagi
Yesus):____________________________________
3. Kehidupan
saya sejak saya menerima Yesus menjadi Juruselamat pribadi:
Kesaksian pribadi jangan panjang dan
mendetail seperti riwayat hidup. Bersaksi adalah cara yang lebih spontan untuk menceritakan
tentang Yesus daripada ceramah kebangunan rohani yang terencana dengan baik.
Umat Kristiani harus dapat memberikan kesaksian mereka secara singkat sebab
kita tidak mengetahui kapan kesempatan itu tiba agar kita dapat bercerita
tentang Yesus. Hal itu mungkin terjadi di beberapa tempat dan waktu yang tidak
direncanakan. Mungkin saja dalam pesawat atau di tempat pemberhentian bus.
Mungkin juga dalam percakapan singkat lewat telepon. Situasi apa pun yang kita
hadapi, kita harus siap sedia dan mau bercerita tentang apa yang Tuhan telah
lakukan bagi kita, alasan yang kita miliki untuk iman kita, dan pengharapan
yang Allah tawarkan bukan hanya untuk kita melainkan untuk orang lain juga.
Bandingkanlah
perbedaan kekal di antara mereka yang hilang dan yang selamat, antara kematian
kekal dan kehidupan kekal. Untuk jangka panjang, apakah yang paling penting
dalam hidup Anda?
Kamis 5 April
URAIAN TUGAS
K1TA
Baca 1 Petrus
3:15. Apakah yang diajarkan ayat ini tentang bersaksi? Bagaimanakah hal itu cocok dengan apa yang kita lihat sejauh ini?
3:15 Tetapi
kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada
segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang
meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu,
tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat,
Sampai saat ini kita telah cukup banyak memikirkan
penginjilan dan perihal bersaksi sehingga kita dapat menganggap hal itu sebagai
sesuatu yang layak disebut sebagai uraian tugas yang Alkitabiah. Kita tidak
perlu menciptakan sebuah definisi dari penginjilan dan kesaksian yang dapat
disetujui secara rinci oleh setiap orang, namun kita harus pastikan bahwa
definisi apa pun yang kita terima haruslah mencakup bagian terpenting yaitu membagikan kebenaran tentang Yesus
dan apa yang Dia tawarkan bagi dunia.
Pikirkanlah
definisi penginjilan berikut ini. Apakah Anda menganggap definisi itu
cukup baik? Apakah yang Anda ingin tambahkan atau kurangi? Penginjilan adalah suatu
ptoses pemberitaan Injil Tuhan Yesus
yang dilakukan secara jelas dan meyakinkan sehingga orang itu mau menerima Dia menjadi Juruselamatpribadi dan
mengikut Dia sebagai Tuhan, menjadi murid dan juga dapat
menjadikan orang lain sebagai murid.
Sementara definisi dari satu kewajiban
tertentu tidaklah perlu sedetail uraian tugas, namun definisi itu
memberikan arahan secara keseluruhan. Berbicara tentang bersaksi, situasi
setiap individu dan pengalaman pribadi orang Kristen dengan Allah akan
menentukan jenis pendekatan yang akan dilakukan. Tetapi, pengertian kita
tentang kerinduan Allah untuk menjangkau dunia yang hilang melalui gereja-Nya
akan mendorong kita untuk membuat suatu pendekatan yang terencana dalam
kegiatan bersaksi dan penginjilan.
Pertumbuhan pesat yang dialami jemaat yang
mula-mula sebagian besar dipengaruhi oleh keyakinan dan komitmen anggotanya.
Hal ini didasarkan pada pengalaman pribadi mereka dengan Yesus dan melalui
kuasa kecurahan Roh Kudus.
Ajaran Yesus Kristus dan pengaruh Roh Kudus sangat mendasar dan penting bagi setiap kesaksian dan
penginjilan.
"Ribuan orang dapat dijangkau dengan
cara yang sangat sederhana, dan bersahaja. Orang-orang pintar, mereka yang
terpandang dan dianggap sebagai pria dan wanita yang sangat berbakat dalam
dunia ini, seringkalidisegarkan oleh kata-kata yang sederhana dari mereka yang
mengasihi Allah, dan siapakah yang dapat men-ceritakan kasih itu dengan baik
seperti orang-orang dunia ini menceritakan hal-hal yang menarik perhatian
mereka. Seringkali kata-kata yang sudah dipersiapkan dan dipelajari hanya
sedikit pengaruhnya. Namun pemyataan yang benar dan jujur dari anak-anak Allah,
dan diucapkan dalam kesederhanaan yang alami, memiliki kuasa untuk membuka
pintu-pintu hati yang sudah lama tertutup untuk Kristus dan kasih-Nya."—Ellen
G. White, The Colporteur Evangelist, hlm. 38.
JUMAT 6 April
PENDALAMAN: Pikirkanlah tentang kesaksian
pribadi Anda dan pastikan bahwa Anda sanggup menceritakannya bilamana ada
kesempatan.
Ambil waktu untuk duduk sejenak dan
pikirkanlah tentang berbagai kegiatan dalam gereja, dalam bidang apakah Anda
senang melibatkan diri atau bersedia untuk berpartisipasi bila Anda diminta?
Tuliskanlah jawaban Anda. Mungkin Anda berminat dalam bidang penginjilan di
mana gereja Anda saat ini kurang aktif melakukannya. Daftarkan juga kegiatan
ini.
Mulailah pikirkan dengan cara apakah Anda
dapat terlibat dalam sebuah pelayanan penginjilan di jemaat Anda. Jika Anda
sudah terlibat dalam sebuah pelayanan dan rindu untuk tetap dalam pelayanan
itu, berdoalah agar Allah dapat memberkati pelayanan itu. Jika saat ini Anda
belum terlibat, berdoalah agar Allah menyatakan kepadamu tempat yang Dia
siapkan bagimu untuk dapat bekerja bagi-Nya.
PERTANYAAN UNTUK
DIDISKUSIKAN:
1. Dalam amanat agung (Matins 28:19, 20), ada empat kata kerja aktif, pergi jadikan
murid, baptis, dan ajar. Perintah untuk pergi, baptis, dan ajar, semuanya berada di bawah
perintah yang mengatakan, "jadikan murid." Dengan mempertimbangkan
penekanan ini, diskusikanlah apa artinya menjadi seorang murid dan bagaimana
seseorang dijadikan murid.
2. Renungkanlah
kutipan berikut kemudian diskusikan pertanyaan ini: Bagaimanakah kita secara
individu dan secara gereja menjadi bagian dari saiuran komunikasi Allah kepada
dunia yang hilang dalam dosa? "Sebagai wakil-wakil Kristus di antara
manusia, la tidak memilih malaikat yang tidak pernah jatuh, tetapi
manusia, manusia yang sama dengan mereka yang akan dicari untuk diselamatkan.
Kristus mengambil kemanusiaan bagi-Nya, agar la dapat mencapai umat manusia. Keilahian
memerlukan kemanusiaan; karena keduanya dituntut yaitu Keilahian dan
kemanusiaan, untuk membawa keselamatan kepada dunia. Keilahian memerlukan kemanusiaan;
supaya kemanusiaan boleh menjadi saluran antara Allah dan
manusia."—Ellen G. White, Alfa
dan Omega, jId.
5, hlm. 315
3. Lihatlah
kehidupan Anda. Contoh yang bagaimanakah yang Anda berikan kepada dunia?
Bagaimanakah kata-katamu, tindakanmu, pakaianmu, sikapmu, dan perilakumu mempengaruhi
mereka yang ada di sekitarmu? Singkatnya, jenis kesaksian yang bagaimanakah
yang Anda berikan kepada dunia, meskipun Anda sedang tidak aktif
"bersaksi?" Hal-hal apa sajakah yang Anda dapat perbaiki?
0 komentar: