Kamis, 12 April 2012
Morning Worship (23 April 2012)
BAGAIMANA YESUS MENGAJARKAN KEBENARAN
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa
mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal
Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3).
Jika Kristus menganggapnya perlu, Ia tentunya telah
membuka misteri-misteri yang membuat penemuan-penemuan manusia menjadi
tidak penting. Ia tentunya dapat menghadirkan fakta-fakta mengenai
setiap permasalahan yang akan melampaui pertimbangan manusia, namun
tidak menyimpang dari kebenaran. Ia bisa saja menyatakan yang belum
diketahui, yang akan membuat imajinasi terbentang jauh dan menarik
pemikiran generasi berikutnya kepada penutupan sejarah bumi. Ia bisa
saja membuka pintu-pintu ke dalam misteri-misteri yang tidak dapat
diungkapkan manusia. Ia bisa saja menghadirkan sebuah pohon pengetahuan
yang bisa mereka petik dari zaman ke zaman; namun pekerjaan ini tidak
penting bagi keselamatan jiwa mereka, dan pengetahuan tabiat Allah itu
diperlukan bagi kepentingan kekal mereka....
Yesus, Tuhan kehidupan dan kemuliaan, datang untuk
menanam pohon kehidupan bagi keluarga manusia dan untuk mengajak para
anggota dari umat yang berdosa untuk makan dan dikenyangkan. Ia datang
untuk menyatakan kepada mereka apa yang menjadi satu-satunya pengharapan
mereka, satu-satunya kebahagiaan mereka, baik di dunia ini maupun di
masa yang akan datang.... Ia tidak akan mengizinkan apa pun mengalihkan
perhatian-Nya dari pekerjaan yang harus Ia lakukan....
Yesus melihat bahwa orang-orang harus melekatkan pikiran
mereka kepada Allah, agar mereka bisa mengenal karakter-Nya dan
memperoleh kebenaran Kristus yang dikandung dalam hukum-Nya yang suci.
Ia mengetahui perlunya semua orang dengan setia memantulkan tabiat
Ilahi, agat mereka tidak tertipu oleh pemalsuan Setan, yang telah
melemparkan bayangan mautnya melintang di jalan mereka, dan menggantikan
pikiran mereka yang tertuju kepada Allah dengan karakteristik jahatnya
sendiri....
Betapa pun besar dan bijaknya para guru di dunia yang
dikenal di zaman-Nya atau dikenal di zaman kita, namun bila dibandingkan
dengan Dia, maka mereka tidak perlu dikagumi; karena semua kebenaran
yang mereka ucapkan berasal dari Dia, dan semua yang berasal dari sumber
lain adalah kebodohan. Bahkan kebenaran yang mereka ucapkan, di dalam
mulut-Nya menjadi indah dan mulia; karena Ia menyajikannya dalam
kesederhanaan dan keagungan.—Signs of the Times, 1 Mei 1893.
0 komentar: